Yuk kelola keuangan dengan bijak bersama Safir Senduk dan Sun Life Financial Indonesia

Akhir-akhir ini saya merasa setelah terjun sebagai beauty blogger, kok saya merasa keuangan saya tidak semakin membaik namun jalan di tempat, bahkan ada beberapa saat diantaranya saya malah merasa perekonomian saya semakin buruk :( siapa yang setuju dengan saya? Sejujurnya, saya membuat blog ini karena saya hobby menulis dan share pendapat saya setelah mencoba berbagai produk yang saya miliki. Lama kelamaan beberapa brand atau online shop mulai melirik saya dan mempercayakan saya untuk mencoba produk mereka secara gratis. Senang? Tentu saja, walau tidak mendapat bayaran berupa uang tunai namun saya senang bisa dipercaya dan diajak kerja sama oleh orang lain. Walaupun saya belum bisa di sandingkan dengan teman-teman lainnya yang di percaya oleh brand-brand besar tapi saya percaya setiap orang memiliki rejekinya masing-masing.

Tapi ternyata blog ini menghabiskan dana yang cukup banyak loh teman-teman, bagaimana tidak? Saat blogger lain di beri produk terbaru untuk di coba dan saya tidak, saya pasti melipir ke konter terdekat untuk bisa mencobanya, dan kalau cocok biasanya saya bawa pulang. Dan seperti yang kita tahu, brand kecantikan itu banyak sekali, dan bisa di bilang hampir setiap minggu ada saja produk terbaru di dunia kosmetik, baik itu skin care maupun makeup.

Sekarang sudah jelas donk kemana larinya uang saya selama ini? Oleh karena itu, Sabtu, 3 Oktober 2015 kemarin saya menghadiri seminar yang di adakan Sun Life Financial Indonesia yang mengundang Safir Senduk sebagai pembicara. Sebenarnya saya tidak pernah ikut seminar keuangan seperti ini, namun sepertinya sudah saatnya saya mendapat pencerahan dari ahlinya.

Acara dibuka oleh mbak Wina selaku MC.

Yang memperkenalkan siapa saja narasumber yang akan hadir dan apa maksud diadakannya seminar ini. Ternyata acara ini dihadiri langsung oleh Ibu Elin Waty, Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia loh.

Ternyata Sun Life Financial sudah berdiri 150 tahun lamanya di Kanada, bahakn umur negara Kanada sendiri belum sampai 150 tahun loh. Namun 120 tahun yang lalu Sun Life Financial mulai melebarkan sayapnya ke benua asia, dan sejak 20 tahun yang lalu mulai mendirikan perusahaannya di Indonesia.

Ibu Elin Waty menjelaskan visi, misi dan nilai-nilai yang dianut oleh Sun Life Financial.

Nah saatnya brainstorming bersama mas Safir, disini mas Safir mengajak kita berpikir ulang mengenai cara kita mengelola keuangan dan berbagi tips-tips mengelola keuangan dengan bijak. Bukan menyuruh kita berinvestasi di Sun Life Financial loh  ^_~

Mas Safir menjelaskan kalau secara garis besar, kita akan membutuhkan dana yang cukup besar dalam 5 aspek kehidupan, aspek apakah itu? Menikah, rumah, anak, pensiun dan liburan. Oleh karena itu kita harus mengelola keuangan dengan bijak. Di awal acara kita di tanya, kita termasuk golongan manakah dari ketiga golongan yang mas Safir sebutkan ini?

1. Golongan pas-pasan, yang semua penghasilannya di habiskan untuk keperluan sehari-hari.

2. Golongan menengah, yang sebagian penghasilannya (40%) di gunakan untuk membeli produk konsumtif seperti furniture, pakaian, dll dan sisanya di habiskan untuk keperluan sehari-hari.

3. Golongan kaya, 30% untuk membeli produk konsumtif, 20% investasi dan sisanya untuk keperluan sehari-hari.

Dan saya termasuk golongan ke dua saudara-saudara hahahaa -___-" sedih ya.

Menurut mas Safir, investasi perlu dilakukan semua orang karena pada dasarnya investasi adalah sebuah tindakan untuk mengembangkan nilai uang yang kita miliki. Siapa sih yang tidak mau memiliki nilai uang yang terus bertambah? Nah investasi mana yang perlu kita pilih untuk menambah nilai uang kita?

1. Saham.

Memiliki saham ibarat kita memiliki perusahaan tanpa harus repot mengelola urusan manajerial. Dari saham ini kita akan mendapat 2 keuntungan yaitu deviden yaitu pembagian keuntungan bila perusahaan memperolah laba dan stock market alias jual beli saham.

2. Manajer Investasi.

Hal ini berarti kita mempercayakan uang kita untuk di kelola oleh pihak ketiga, seperti Sun Life Financial untuk di belikan unit link, reksadana atau produk-produk keuangan lainnya. Karena kita akan menyerahkan uang kita untuk dikelola oleh orang lain, disini kita harus jeli memilih pihak ketiga yang dapat di percaya. Kita harus melihat reputasi dan prestasi perusahaan juga kemana uang kita akan di alirkan. Sebaiknya kita memilih perusahaan yang sudah bereputasi baik dan berdiri dengan jangka waktu yang tidak sebentar, karena itu artinya mereka sudah pernah mengalami berbagai macam permasalahan perekonomian namun masih bertahan.

3. Properti

Jual beli rumah memang terlihat menjanjikan karena sepertinya nilai properti tidak pernah turun tapi kita harus mempertimbangkan 5 hal berikut sebelum membeli properti: lokasi, pasaran, kondisi, umur bangunan dan lingkungan. Karena menjual properti tidak semudah yang dipikirkan ^_~

Sebelum acara berakhir, Mas Safir mengingatkan kembali, kalau orang kaya tidak dilihat dari jumlah penghasilannya, tinggi jabatan maupun seringnya mendapat penghasilan tapi dari berapa banyak invesatasinya. Dan Sebaiknya kita mengatur keuangan kita dalam porsi 30% cicilan dan hutang, 10% tabungan dan investasi, 10% asuransi dan 50% biaya hidup.

Bila kita tahu dimana borosnya, dan kita kurangi, tabel diatas bukan tidak mungkin untuk di jalani. Mulai sekarang saya harus mengendalikan "ingin" saya agar keuangan saya tidak jebol lagi seperti dimasa yang lalu. Biarlah produk kosmetik terkini tidak ada dalam genggaman saya, yang penting produk yang saya "wajib" dan "butuh" sudah saya miliki.

Biar saja saya tidak menjadi beauty blogger kekinian yang selalu mengulas produk terbaru dipasaran, yang penting saya bisa menyekolahkan Ming xia disekolah terbaik dengan memasukkan Ming xia ke asuransi pendidikan. *selfnote*

Pemenang kuis yang berhasil menjawab pertanyaan dari mbak Wina dan mas Safir.

Pemenang live tweet.

Kalau yang ini adalah pemenang doorprize, walaupun saya tidak memenangkan hadiah apapun dari seminar ini tapi saya mendapat banyak sekali ilmu baru. Thank you Mas Safir Senduk buat motivasinya, padahal waktu pertengahan acara saya hampir pulang karena disindir habis-habisan oleh anda hahahahaa *bercanda*.