Kali ini saya bakal me-review film yang lain daripada review film yang biasa saya tulis, karena yang akan saya review kali ini adalah karya anak bangsa. Terima kasih sebelumnya atas kesempatan yang di berikan oleh indosatooredoo dan blogger BDG sehingga saya bisa menonton film yang sedang happening ini.
Film ini diangkat dari sebuah novel berjudul "Negeri Van Oranje" yang di garap oleh Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi dan Rizki Pandu Permana pada tahun 2009. Jujur saya bukanlah pecinta film, saya lebih senang membaca dan biasanya film yang diangkat dari buku, buat saya menjadi kurang asyik. Bayangkan buku setebal sekian ratus halaman harus di persingkat menjadi film berdurasi 90- 120 menit? Itu bukan hal yang mudah, tapi memang ada seni tersendiri bila kita menonton versi film karena kita bisa melihat adegan yang biasanya hanya ada di imaginasi kita saat membaca.
Itulah sebabnya sepulang menonton film ini, saya mampir ke Gramedia buat membeli novelnya, agar saya lebih mengerti alur ceritanya XD Yuk baca resensi film ini dari sudut pandang saya ^_~
Negeri Van Oranje
Sutradara : Endri Pelita Dharma Kesuma
Produser : Frederica
Penulis Naskah : Titien Wattimena
Pemain : Arifin Putra, Abimana Aryasatya, Ge Pamungkas, Chico Jericho, Tatjana Saphira
Banyak yang bilang kalau film ini bertema pendidikan, padahal saya tidak menemukan unsur pendidikan di dalamnya, malah saya curiga, film ini dibuat untuk memperkenalkan kota-kota di Belanda hehehe karena unsur pariwisatanya lebih kental.
Adegan pertama film ini dibuka dengan Moedy Koesnadi yang berperan sebagai ibu yang sedang senewen mempersiapkan pernikahan Lintang. Disini akting mbak Moedy dan beberapa aktor lainnya seperti wicak dan lintang terlihat sangat kaku dan kurang alami. Kelebihan film ini adalah plotnya yang disusun maju mundur maju yang membuat kita tidak bosan mengikuti alur cerita, walau sudah bisa di tebak seperti apa endingnya, namun salut untuk Titien Wattimena selaku penulis skenario yang mampu memberikan kejutan menjelang akhir cerita sehingga film ini tidak terasa flat seperti film lokal lainnya.
Film ini bertumpu pada kisah lima mahasiswa S2 asal Indonesia yang terdiri dari Geri (diperankan oleh Chicco Jerikho), Wicak (Abimana Aryastya), Banjar (Arifin Putra) dan Daus (Ge Pamungkas) dalam memperebutkan hati Lintang (Tatjana Saphira). Kelima mahasiswa ini bertemu secara tidak sengaja di stasiun kereta Amersfort saat menunggu badai reda, itulah sebabnya mereka menamakan diri mereka AAGABAN (Aliansi Amersforth GAra-gara BAdai di Netherlands).
Tatjana Saphira
Anandita Lintang Persada aka Lintang, gadis tinggi semampai berwajah cantik, penari tradisional dan sarjana sastra dari sebuah universitas negeri di Depok, yang sedang mengambil program master di bidang European Studies, Leiden. Lintang memiliki misi khusus yang dibawa dari Indonesia, yaitu mendapatkan pria WNA yang tinggal di luar negri untuk dinikahi. Akting Tatjana disini terasa kaku dan super garing, entah mengapa saya kurang suka dengan adegan Lintang yang marah saat di Praha, kesannya berlebihan dan maksa banget -__-.
Arifin Putra
Iskandar aka Banjar, pria asal Kalimantan Selatan tepatnya Banjarmasin, lulusan institut teknik ternama di Bandung, manajer pemasaran di salah satu industri rokok paling kondang di Indonesia, yang sedang mengejar gelar MBA di Rotterdam. Akting terbaik di film ini salah tiganya adalah akting dari Arifin Putra, ya saya sebut salah tiga, karena buat saya yang aktingnya bagus disini hanya dia, Chico Jericho dan Ge Pamungkas. Kehadiran Daus dan Banjar selalu bikin scene semakin meriah, walaupun terkadang becandaan yang mereka lontarkan terasa garing juga lol XD.
Abimana Aryasatya
Wicak Adi Gumelar aka Wicak adalah seorang aktivis lingkungan hidup di salah satu LSM yang berasal dari Banten, lulusan Fakultas Kehutanan IPB. Wicak memutuskan menjadi mahasiswa research master di Wageningen, gara-gara dikejar mafia kayu.
Saya berpikir, enak ya akting jadi Wicak karena ngafalin naskahnya gampang, soalnya dia cuma kebagian nyengir sama ngomong 1-2 patah kata doank. Tapi ternyata di pertengahan dan di akhir film, kita dikasih suguhan berbeda karena disini Wicak bicara banyak mengenai kekurangannya menghafal nama seseorang dan bagaimana Wicak mengungkapkan perasaannya pada Lintang. Satu hal yang saya tidak suka dari Wicak adalah rambutnya, menurut saya itu bukan rambut aktivis lingkungan hidup, melainkan rambut seseorang yang berusaha mengikuti mode tapi gagal, akibatnya dia kesal dan ga pernah mau ngurus rambutnya lagi.
Chico Jericho
Garibaldi Utama Anugrah Atmaja aka Geri, lelaki asal Bandung yang telah menetap di Belanda sejak bachelor (S1) dan mengambil bussines master di Den Haag. Pria flamboyan ini sejak awal sudah menjadi magnet khusus bagi Lintang, karena hanya Geri satu-satunya pria yang bisa bikin Lintang nyaman dan ga merasa kalau dia dikelilingi pria konyol seperti Daus dan Banjar. Akting Chico Jericho disini patut diacungi jempol karena terlihat lebih matang daripada aktor lainnya.
Ge Pamungkas
Firdaus Muthoyib aka Daus, anak Betawi asli, lulusan Fakultas Hukum UI yang bekerja di Departemen Agama ini mendapat beasiswa S2 STUNED dan memilih program Human Rights Law di Utrecht. Daus disini digambarkan sebagai yang terpandai di antara semua sahabatnya dan selalu berusaha melontarkan gurauan untuk mencairkan suasana yang seringnya fail dan bikin dia malah makin di bully.
Sinopsis
Persahabatan yang diawali dengan kerinduan memiliki teman berbicara dalam bahasa ibu, ini membawa mereka kepada rasa cinta dan cemburu yang tumbuh seiring eratnya persahabatan mereka. Kompetisi memperebutkan Lintang secara diam-diam, yang saat itu sudah menjalin hubungan dengan Jeroen, lama kelamaan menjadi semakin nyata.
Awalnya Lintang tidak menyadari kalau para sahabatnya mulai menaruh perasaan lebih terhadap dirinya, karena Lintang sedang dihadapkan dengan hubungan yang kurang harmonis karena Jeroen jarang memiliki waktu luang untuknya. Tetapi saat hubungannya dengan Jeroen kandas, Lintang mulai menaruh harapan lebih kepada Geri yang memang sejak awal sepertinya sudah di plot menjadi pria penakluk hati wanita. Akankah cita-cita Lintang memiliki suami WNA akan kandas karena akhirnya Lintang akan memilih salah satu dari keempat sahabat prianya?
Ya, akhirnya Lintang memilih satu dari keempat sahabatnya setelah mendengar kalau keempat sahabatnya akan bertaruh mengenai siapa yang lebih pantas mendampingi dia. Siapa yang akan mendampingi Lintang sebagai seorang suami? Silahkan di tonton ya filmnya, kalau saya ceritakan nanti tidak seru lagi. Jangan kuatir film ini tidak flat kok, karena menjelang akhir film akan di ceritakan rahasia kelam yang disimpan rapat-rapat oleh Geri akhirnya ketahuan juga oleh Lintang dan para sahabatnya. Disini persahabatan mereka di uji, namun mereka berhasil lolos dari ujian itu.
Kekurangan:
Akting beberapa orang yang kurang maksimal.
Kelebihan:
Plot yang menarik karena menyajikan alur yang maju mundur maju.
Lewat film ini saya jadi merasa sedang keliling Leiden, Utrecht, Rotterdam, Wageningen dan Den Haag
Semoga industri perfilman Indonesia semakin maju, amin!
Aku nunggu2 ini film, penasaran bget. Cuss mesti pengaruhi temen buat jd nonton bareng lol.
ReplyDeleteSemoga pas nonton ga kecewa.
Btw bner ci, aku jg lbh sering dan suka baca soalny brasa menghayati bgt.
Kawaii-diary98.blogspot.com
filmnya cukup bagus kok, karena kita jadi kayak lagi keliling Belanda hehehee
Deleteaaahhhkk itu ada rambutnya Wicak! *langsung cari gunting!* hahahaha
ReplyDeleteemang rambutnya ngeselin ya? pas nikah justru lebih bagus, diikat rapi ga kayak berandalan hahahaa
Deletefilm yang bantu prmosi wisata di Belanda ini kayanya ya mak. sambil nonton ikutan merasakan traveling di belanda
ReplyDeletesepertinya, soalnya pengarang aslinya setiap tahun ngadain beasiswa ke Belanda loh, disponsori sama pihak sana juga tentunya hihihii
Deletewah seru yaa film nya? iklannya juga gencar banget tiap hari ada di stasiun tv. Kayaknya seru nih
ReplyDeletefollow blog aku juga dong ^^
reistilldoll.blogspot.com
aku jarang nonton tv hahahaa malah ga pernah liat iklannya di tv XD
DeletePokoknya kalo ada Mas Abimana saya usahain nonton, eh tapi waktu nonton NVO kok rasanya bentar doang yaaak, ituu saya gak bisa muvon dari wicakkk akkkkk, kaku kaku gk kukuhh wkwkwkkwkw. Daaaan kaget sama si chico kenapa bisa gay ihh, sebellll. Duh jadi curhat wkwkwkkwk,
ReplyDeleteYaaah dia bocorin hahahaa
DeleteWicak emang cakep ya, saya ingat bener waktu dia masih jadi model coverboynya majalah Aneka dulu, duh ganteng maksimal, walauun di film ini rambutnya jelek banget -___-"