Jumat, 29 April 2016 yang lalu saya dan keluarga seusai mengikuti acara yang diadakan oleh sekolah anak, menyempatkan untuk berkunjung ke Farm House karena kami melihat pengunjungnya tidak terlalu banyak. Bila biasanya parkir mobil terlihat berderet di luar pintu masuk, dipinggir jalan hingga memasuki rumah penduduk, hari mobil kami dipersilahkan masuk untuk parkir di dalam. Saat itu tempat parkir di dalam lokasi terlihat lenggang dan hanya diisi beberapa kendaraan pribadi dan satu buah bus pariwisata.
Tiket masuknya dapat ditukar dengan sosis ATAU susu, karena kami bertiga maka kami tukarkan dengan 2 buah sosis dan segelas susu.
Tempat penukaran susu dan sosis.
Sosisnya standar, dingin, tidak terlalu besar dan kurang enak menurut saya. Harga tiket masuk segitu buat saya terlalu mahal ya, apalagi kalau ditukar dengan susu yang isinya ga full hanya 3/4nya.
Setelah mencicipi welcome food and drink, kami mengikuti jalur masuk, ternyata disana ada kawasan gembok cinta, lokasi yang cocok untuk para anak muda yang sedang dimabuk cinta.
Sepengetahuan saya, lokasi seperti ini ada dua di Bandung, pertama di kawasan gedung walikota dan kedua disini. Karena kami tidak berminat untuk memasang gembok cinta, maka kami melanjutkan perjalanan kami.
Sepanjang kami melangkah yang ada hanya kios makanan yang dihias seperti jalanan di negara Eropa, restoran, kios souvenir, cookies, cafe dan juice. Sisanya? Lokasi untuk berfoto narsis sambil duduk-duduk di area dining yang terbuka untuk umum.
Jujur saya kecewa, karena buat saya tempat ini overpriced dan ga worthed buat dikunjungi sampai mengantri sedemikian rupa. Untungnya kami datang saat sepi pengunjung, karena menurut kami tidak ada yang menarik, 15 menit kemudian kami memutuskan untuk pulang.
Diperjalanan menuju pintu keluar kami melihat ada beberapa satwa yang dipertontonkan, seperti ayam, bebek, marmut, kura-kura, kambing, domba, kelinci, sapi dan iguana. Hewan-hewan standar dan tidak ada yang istimewa, namun kita bisa memberi makan kelinci, domba, dan kambing. Harga wortelnya IDR 5.000- perikat yang berisi 3-4 buah wortel kecil, rumput satu ikatnya IDR 5.000- dan rumputnya juga sangat sedikit. Selain itu saya juga sempat menyusui anak sapi dengan botol susu berukuran 120ml yang habis dalam 10 detik oleh si anak sapi, padahal untuk menyusui dia saya harus membayar IDR 20.000- sungguh harga yang sangat mahal ya, seharusnya botol susunya jangan sekecil itu, minimal 300ml lah. Kayaknya anak sapinya juga masih penasaran karena cepet banget abisnya.
Setelah menyusui anak sapi, kami pulang. Cukup 30 menit untuk menyusuri FARM HOUSE, kesan kami dari awal sampai akhir tetap sama, tidak ada yang istimewa. Memang kami tergiur dengan apa yang kami lihat di sosial media, namun setelah kami mengalaminya sendiri, saya rasa masih banyak tempat yang instagramable namun tidak overpriced seperti ini.
Menyesal datang kesana? Tentu tidak, ini keputusan kami sendiri, setidaknya kami sudah pernah datang berkunjung dan merasakan euforia rumah hobit yang tenar seantero Bandung. Namun kami tidak akan datang kedua kalinya kemari, saya masih lebih menyukai de Ranch atau perahu Apung. Mungkin lokasi ini lebih cocok untuk pasangan yang sedang pacaran atau pengantin muda, tidak untuk kami yang sudah memiliki anak balita serta membawa orang tua. Ada yang pernah mampir ke FARM HOUSE juga? Gimana kesan-kesannya? Kalau saya sih prefer Floating Market atau The Ranch deh.
ya ampun itu botol susunya mini banget... Emang gak boleh banyak2 kali kalau pas kasih minum atau gimana? Saya blm pernah ke sana jadi thank you udah kasih info tentang tempat ini ya...
ReplyDeleteseperti yang saya sebut, dalam 10 detik habis di kenyot sama anak sapinya hahahaa kasian bener liatnya, kalau cuma 5000 sepertinya saya bakal beli 4-5 botol sekaligus -___- tapi bukannya seharusnya mereka ngasih susu yang banyak ya ke anak sapinya? Bukan berharap pengunjung yang beli? Kalau pengunjung ga ada yg beli berarti si anak sapi kasian donk?
DeleteKayanya Ci itu mah itung-itung beli susu dan sosis haha
ReplyDeletesosis dan susu yang sangat mahal ya dew, hahaaa sebiji 20rb
DeleteSerunya mbak, sambil piknik bisa belajar ya mbak langsung mengunjungi peternakan sapi :)
ReplyDeletehihihiii saya prefer ke pangalengan langsung deh, daripada ke Farm House (lagi)
DeleteMakasih infonya ya, mak. Jadi pertimbangan kalau besok ada rencana ke sana.
ReplyDeletekalau bawa anak kecil sepertinya mendingan ke floating market, the ranch atau yang lainnya deh mbak :)
Deletekirain harga tiket masuk udah sama acara kasih makan ke hewan2nya, ternyata enggak ya -_-
ReplyDeletesaya pernahnya ke floating market sama the ranch, untuk ke sini mikir2 dulu sepertinya :3
belum mbak, makanya saya bilang overpriced, soalnya harga makanannya juga ga sebanding dengan susu, wortel dan rumputnya -___-"
DeleteTiket yang mahal mungkin disesuaikan dengan tempatnya yang bagus mbak. hehehe
ReplyDeletehmmm, mungkin :) tapi saya sih lihatnya tetap overpriced, karena ga ada yang bisa kita dapatkan kecuali foto-foto yang instagramable hehehee maklum, say amah jarang foto2 buat IG biar dikata kekinian kayak abg XD
DeleteSeriusan ce cuma 30 menit muternya? Hahahaha ... Itu sapinya sapi Holland yak? Blentong2 item putih lucu ya
ReplyDeleteSerius, aslinya tempatnya kecil, ga gede2 amat hehehee. Aku fokus sama badan anak sapinya yg kurus 😢
DeleteAku kok fokus ke anak sapinya ya :D. Tapi kayaknya kurang kenyang deh kalo botolnya segitu :(.
ReplyDeleteIya, susunya cuma 120ml, habis dlm hitungan detik, makanya badannya kurus. Anakku ajah 240ml abisnya cm beberapa menit huhuhuuu
DeleteBotol susunya kecil banget ya hahaha,,,pantesan cepet abis. Gedean botol minum anakku 240 ml wkwkw
ReplyDeletebukan cepet lagi, kilat hahahaa kurus banget anak sapinya :'(
DeleteUlu belon pernah ke farmhouse. Padahal rumah deket banget, cuma 3km dr rumah. Sumber kemacetan parah, sebelon jam buka aja orang2 udah pada ngantri. Ckckckck...
ReplyDeleteHihihii mampir teh biar kekinian, emang teh sumber kemacetan, tapi penduduk sekitar senang krn ada pemasukan dari wisatawan
Delete