Sinopsis Hwarang: The Poet Warrior Youth Korean Drama

Alternative Titles : Flowering Knights

Cast : Park Seo Joon, Go Ah Ra, Park Hyung Shik

Episodes : 20

Category: Korean Drama

Genres : Romance, Comedy, Historical

Type : TV Series

Release : 2016

Status : Finish

Description : 

Drama ini menceritakan sejarah terbentuknya Hwarang (pria secantik bunga) yang terdiri dari sejumlah pemuda yang bertalenta dan penuh semangat. Diantara mereka ada 6 pemuda (Moo Myung, Sam Maek Jong, Soo Ho, Ban Ryu, Yeo Wool, Han Sung) dan satu wanita (Ah Ro) yang menjadi cikal bakal Hwarang yang solid dan menegakkan keadilan di ibu kota Silla, SeorabeolSalah satu dari mereka akan menjadi Raja Jin Heung yang akan merubah sejarah Silla untuk selamanya.

Siapakah Hwarang itu? Hwarang adalah resimen khusus dari Kerajaan Silla, Silla adalah kerajaan terkecil dari 3 kerajaan yang terletak di Korea Selatan. Silla terletak di bagian paling tenggara Semenanjung Korea sehingga letaknya cukup terpencil, namun cukup makmur, itu sebabnya kedua kerajaan lain, Baekje dan Goguryeo sering kali berusaha merebut wilayah Silla. Silla adalah kerajaan yang cinta damai, kebijakan diplomasi mereka sering kali dipandang lemah karena mereka mengutamakan persahabatan dengan negara tetangga.

Itu pula sebabnya mereka sering kali mendapat ancaman dari kedua negara lainnya.

Raja Beopheung mulai mempersiapkan pasukan khusus bernama Hwarang yang berisi pemuda yang mencerminkan kerajaan Silla dengan sempurna, gambaran sempurna secara fisik, pengetahuan, kemampuan bertarung, budaya, pengetahuan agama dan akhlak yang mengkuti norma yang dianut masyarakat Silla.

Selain itu Raja Beopheung juga membentuk Wonhwa yang terdiri dari para wanita, namun sayang Raja Beopheung wafat sebelum meresmikan pembentukan Hwarang. Ratu Jisoo sebagai wali Raja Jin Heung berkeras untuk meresmikan Hwarang dan membubarkan Wonhwa, Hwarang terdiri dari putra para bangsawan pilihan yang di didik secara khusus sehingga menjadi pasukan paling mematikan di asia tenggara, pada masanya keberanian mereka digaungkan lebih dari seribu tahun, bahkan setelah Silla, kerajaan yang mereka bela, runtuh.

Moo Myung dan Mak Moon adalah dua anak terlantar yang besarkan oleh Master Woo Reuk di luar ibukota, mereka tumbuh bersama sejak kecil sehingga mereka memiliki ikatan yang sangat spesial. Berbeda dengan Sun Woo yang sama sekali tidak tahu mengenai masa lalunya, Mak Moon ingat kalau dia memiliki ayah dan adik perempuan yang masih kecil saat dia dibawa pergi keluar dari ibukota. Mak Moon bercita-cita menemukan kembali keluarganya dengan berbekal kalung yang dimilikinya sejak kecil. Dia ingat kalau adiknya memiliki kalung yang sama dengan miliknya, dan dia mengajak Moo Myung untuk menemukan keluarganya, dan hidup bersama selamanya, bahkan dia mengijinkan Moo Myung menikahi adiknya walaupun mereka belum menemukan keluarganya.

Suatu malam mereka memanjat tembok ibukota dan menemukan banyak kepala rakyat yang dipenggal karena melewati tembok ibukota. Pada masa itu ada aturan masyarakat miskin tidak boleh melewati ibukota, ibukota hanya untuk kaum menengah keatas dan sebagai pusat perdagangan saja. Pada saat yang sama Raja Jin Heung yang sejak kecil disembunyikan di luar istana sedang berkunjung ke istana dan meminta Ratu Ji Soo, ibu suri untuk memperkenalkannya kepada para pejabat sebagai raja yang sesungguhnya. 

Namun Ratu Ji Soo menolak, karena menurutnya Raja Jin Heung masih terlalu muda dan belum layak untuk memimpin kerajaan yang berisi pejabat-pejabat korup yang mengincar tahta dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka. Saat Raja Jin Heung keluar dari istana, dia berpapasan dengan Mak Moon yang sedang bersembunyi mencari Moo Myung. Padahal tidak boleh ada yang melihat wajah Raja Jin Heung, akibatnya Mak Moon menjadi orang yang dicari oleh pasukan kerajaan dan diperintahkan untuk dibunuh ditempat bila melihatnya.

Saat Mak Moon melarikan diri, dia melihat seorang gadis memasuki Okta (tempat hiburan para bangsawan) yang mengenakan kalung yang sama dengannya. Mak Moon mengikutinya dan berusaha mencari gadis yang tadi dilihatnya, namun malang, sebelum bertemu dengan gadis tersebut, dia menabak salah seorang anak bangsawan yang sedang dalam suasana kurang bagus. Untungnya saat Mak Moon sedang dalam posisi sulit, Moo Myung muncul dan membelanya, Moo Myung dikenal sebagai anjing burung karena keahlian bela dirinya, juga kesetiaannya. Moo Myung sejak kecil hidup di jalanan, sering berkelahi dan dianiaya, berbeda dengan Mak Moon yang tidak bisa berkelahi.

Gadis yang dilihat oleh Mak Moon adalah Aro, anak tabib An Ji Gong yang paling terkenal di Silla, karena beliau sanggup menyembuhkan penyakit yang paling sulit disembuhkan sekalipun. Karena tabib An Ji Gong tidak pernah meminta bayaran dari pasien, keluarga mereka mengalami masalah keuangan dan terjerat hutang. Itu sebabnya Aro bekerja di kedai arak di siang hari dan menjadi penjahit di Okta pada malam hari. Namun kemampuan menjahitnya tidak sebaik kemampuannya bercerita, itu sebabnya dia lebih dikenal sebagai wanita pendongeng di Okta.

Ternyata Aro adalah adik Mak Moon yang Moo Myung dengar ceritanya setiap hari. Malang bagi mereka, setelah kabur dari Okta, mereka dikejar oleh jendral pengawal kerajaan yang bermaksud membunuh Mak Moon karena sudah melihat wajah Raja yang sesungguhnya. Seandainya saat itu Moo Myung tidka mendadak pingsan, mungkin ceritanya akan berbeda. Namun saat sang jendral menebaskan pedangnya, Moo Myung mendadak pingsan, Mak Moon yang sudah berlari, kembali untuk menolong Moo Myung. Mak Moon tidak sekuat Moo Myung, dia tidak selamat dari tebasan pedang jendral.

Tabib An Ji Gong mendengar ada seorang pemuda yang mencari pemilik kalung yangs ama yang digunakan oleh Aro, setelah mencari kesana kemari dia mendengar kabar kalau pemuda tersebut lari kearah hutan. Saat melihat jendral pengawal ratu memegang pedang yang dialiri darah, dia langsung berlari mencari pemuda yang dimaksud. Beruntung sebelum Mak Moon meninggal, dia sempat bertemu dengan tabib An Ji Gong yang merupakan sang ayah yang dicarinya selama ini, 

Setelah menguburkan Mak Moon, tabib An Ji Gong membawa Moo Myung pulang dan merawatnya selama 4 hari dan memberikan identitas palsu yang sudah dipersiapkannya untuk Mak Moon kepada Moo Myung. Moo Myung sekarang menjadi Sun Woo putra tabib An Ji Gong yang hilang sejak kecil. Moo Myung berduka karena kehilangan sahabat satu-satunya, namun dia ingat janjinya pada Mak Moon, dia akan menjaga dan melindungi Aro dengan nyawanya sekalipun.

Sam Maek Jong adalah raja Jin Heung yang selama ini disembunyikan identitasnya, karena kudeta yang terjadi sewaktu dia kecil, ibunya, Ratu Ji Soo menyembunyikannya di luar istana hanya di temani oleh Pa O, jendral kerajaan pada masanya. Sam Maek Jong sering kali merasa sulit tidur, namun entah mengapa setiap kali mendengar Aro bercerita di Okta, dia selalu tertidur. Itu sebabnya dia terobsesi dengan Aro dan selalu mengikutinya untuk mendengarkan Aro bercerita.

Di malam sewaktu Mak Moon terbunuh oleh jendral, Moo Myung sempat melihat gelang yang dikenakannya. Gelang itu yang menjadi acuan Moo Myung untuk mencari pembunuh sahabatnya, saat mereka berpapasan di pasar, Moo Myung dan Sam Mek Jong terlibat adu pedang dan melibatkan Aro. Tanpa sengaja gelang Sam Maek Jong terjatuh, dan diambil oleh Moo Myung.

Itulah takdir yang tidak menyenangkan diantara mereka. Saat mendengar kalau Ratu Ji Soo akan membentuk Hwarang, Sam Maek Jong ingin ikut serta, dan menggunakan nama Ji Dwi sebagai nama samaran, karena dia berencana mengumumkan kalau dia adalah raja Jin Heung yang sesungguhnya di saat yang tepat. Dia membujuk master Wi Hwa untuk memasukkannya kedalam Hwarang karena dia memiliki visi untuk merubah Silla yang tidak adil dan penuh korup.

Ratu Ji Soo meminta master Wi Hwa untuk memasukkan Sun Woo sebagai salah satu Hwarang, dan sebagai gantinya master Wi Hwa memasukkan Ji Dwi sebagai Hwarang dan mengakuinya keponakan jauhnya. Sewaktu ratu Ji Soo masih muda, dia dan tabib An Ji Gong memiliki hubungan yang spesial, namun saat ratu Ji Soo di nikahkan secara paksa oleh keluarganya, tabib An Ji Gong memutuskan menikahi pelayannya yang bisu dan memiliki 2 anak, Mak Moon dan Aro. Saat tabib An Ji Gong sudah move on, sang ratu masih baper dan tidak rela dia menikahi pelayannya. Itu sebabnya dia berencana membunuh istri tabib An Ji Gong dan Mak Moon, beruntung Mak Moon bisa diselamatkan dengan dilarikan di luar ibu kota. Sedangkan istri tabib An Ji Gong ditemukan meninggal dunia di luar ibukota.

Saat pelantikan Hwarang, Aro di culik oleh beberapa preman yang dulu pernah terlibat masalah dengan Moo Myung, beruntung Moo Myung melihatnya, dan secara kebetulan Ji Dwi juga melihatnya, mereka saling membuntuti. Namun malang mereka tertangkap oleh para preman itu, namun mereka sanggup mengalahkan semua preman itu saat mereka bekerjasama.

Park Ban Ryu adalah putra angkat bangsawan tertinggi Park Young Sil dan anak dari mentri Ho Kong. Dia terkenal sebagai pemuda yang dingin dan pendiam, banyak wanita yang menginginkannya namun dia lebih senang menghabiskan waktu dengan membaca. Dia dan Soo Hoo sering kali berseteru, namun siaap yang menyangka, pada akhirnya dia akan jatuh hati pada adik musuh bebuyutannya sendiri, Soo Yeon.

Sepanjang drama ini akan terlihat perubahan sikap Ban Ryu yang awalnya memasuki Hwarang dengan misi menghancurkan Hwarang dari ayah angkatnya, Park Young Sil. Sampai akhirnya dia bersahabat dengan kelima Hwarang lainnya dan tidak lagi bisa melakukan intruksi jahat dari Park Young Sil,

Kim Soo Hoo adalah putra mentri Kim Seub yang memihak ratu Ji Soo, dia terkenal karena ahli pedang dan memiliki temperamen yang keras. Dia lebih banyak menggunakan ototnya daripada otak, sehingga sering terlibat masalah. Namun sebenarnya dia adalah pemuda yang baik dan jujur, karena wajah tampannya, hampir semua anak gadis para bangsawan sudah pernah dia pacari. Siapa yang menyangka pada akhirnya dia jatuh hati pada ratu Ji Soo dan memutuskan untuk setia pada ratu.

Suk Han Sung adalah cucu dari mentri Suk Hyun Je yang merupakan keturunan tulang murni terakhir, karena semua keturunan Suk menikah dengan orang biasa, salah satunya adalah Suk Dan Se yang merupakan kakak Han Sung yang berasal dari ibu yang berbeda. Suk Han Sung menjadi Hwarang karena menuruti perintah sang kakek, sedangkan Dan Se yang dianggap setengah bangsawan hanya menjadi Nangdo.

Nangdo adalah bawahan para Hwarang, pada masanya satu Hwarang akan membawahi beberapa Nangdo sesuai kemampuan Hwarang itu sendiri. Namun pada Hwarang: The Poet Warrior Youth ini hanya diceritakan satu Hwarang memiliki satu Nangdo.

Han Sung sama sekali tidak bisa bela diri, baik itu berkuda, pedang, memanah maupun berkelahi. Dia lebih tertarik bermain dengan wanita dan benda-benda langit. Dia satu-satunya Hwarang yang terlihat paling tidak berguna, namun pada akhirnya dia akan menyelamatkan Sun Woo walau dia harus kehilangan nyawa. Berawal dengan memasuki Hwarang dengan perasaan terpaksa, berakhir dengan mengagumi Sun Woo dan tidak rela pergi dari Hwarang.

Kim Yeo Wool adalah Hwarang yang paling cocok merepresentasikan apa itu Hwarang yang sesungguhnya. Dia adalah pria yang sangat menjaga penampilannya, Di luar penampilannya yang terlihat lembut, dia memiliki kemampuan bela diri yang cukup baik, dia peduli dan cukup bijaksana. Dia selalu memperhatikan kawan-kawannya, namun dia juga memiliki lidah yang cukup tajam yang bisa membungkam orang-orang yang tampak menyebalkan baginya.

Ibunya adalah adik dari raja sebelumnya, namun siapa ayahnya masih menjadi misteri, sehingga dia masih dianggap setengah bangsawan, namun dia sama sekali tidak pernah tertarik dengan tahta kerajaan, dia lebih tertarik menemukan siapa ayahnya yang sesungguhnya.

Hanya Yeo Wool yang tahu kalau San Woo sering pingsan diwaktu yang tidak bisa di tentukan, dan dia juga yang meredam konflik diantara Soo Hoo dan Ban Ryu, Ji Dwi dan Sun Woo. Bahkan ketika semua Hwarang menduga-duga siapa raja yang sebenarnya, Ji Dwi atau Sun Woo, dia sama sekali tidak tertarik ikut campur. Dia hanya ingin kedamaian diantara kawan-kawannya.

Apakah Ara tahu kalau Sun Woo bukanlah kakak kandungnya? Siapakah yang pada akhirnya mendapatkan hati Ara? Apakah Ji Dwi berhasil merebut tahtanya dari ibu suri?

Cerita Hwarang: The Poet Warrior Youth ini buat saya sangat ringan bila di bandingkan dengan Queen Seon Deok yang mengambil latar belakang kerajaan Silla dan terbentuknya Hwarang. Buat saya, drama ini cukup bagus, walau tidak bisa dibilang sangat, tapi entah mengapa drama ini sukses bikin saya baper dan susah move on. Mungkin karena memang dari awal saya sudah menyukai Hwarang itu sendiri, sebelum diangkat sebagai drama. Selain alur cerita yang tidak bisa di prediksi, saya juga cukup senang dengan endingnya. Walau masih penasaran dengan ending So Hoo karena dia satu-satunya tokoh yang tidak diceritakan endingnya, saya bersyukur endingnya tidak menyakitkan, karena kalau melihat sejarah aslinya, saya bakal baper beneran.