Dari judulnya sudah terlihat ya kalau atraksi yang ditawarkan oleh Rabbit Town adalah berswafoto. Rabbit Town menawarkan pengunjung untuk berswafoto dengan latar belakang karya seni internasional di luar negeri. Lepas dari kontroversi yang ada mengenai plagiarisme yang dilakukan oleh Rabbit Town, sebenarnya saya ke sini karena salah info hahahaa.
Wisata Selfie di Rabbit Town
Jalan Ranca Bentang No.30-32
Ciumbuleuit, Rancabentang, Bandung 40142
(022) 64404848
(022) 64404848
Awalnya saya mencari tempat bermain untuk anak saya yang berusia 5 tahun, karena saya pikir saya belum pernah ke Rabbit Town ya marilah kita kesana mumpung weekday jadi ga akan terlalu banyak pengunjungnya.
Ternyata Rabbit Town ini benar-benar tempat untuk berswafoto, bukan tempat untuk bermain anak sama sekali 😂 saya merasa malu dengan kebodohan saya. Tanpa riset sudah dengan yakinnya kalau Rabbit Town itu serupa dengan The Ranch atau Floating Market, terus terang saya dan keluarga saya bukan orang yang suka berswafoto jadi jelas ini bukan objek wisata yang cocok untuk saya.
Baca juga:
[Travel Destination] Kota Mini di Floating Market Lembang
[Travel Destination] Dago Dream Park
[Travel Destination] Farm House - Lembang
[Travel Destination] Kota Mini di Floating Market Lembang
[Travel Destination] Dago Dream Park
[Travel Destination] Farm House - Lembang
Tiket masuknya sendiri IDR 25.000- perorang untuk weekday dan IDR 35.000- untuk weekend, anak usia 2 tahun keatas harus membayar 1 tiket dewasa. Saat masuk kita juga diwajibkan membeli kartu senilai IDR 5.000- yang akan digunakan untuk membeli produk ataupun masuk ke beberapa lokasi yang diwajibkan membayar, namun saat keluar nanti, sisa uang di kartu dan uang yang digunakan untuk membeli kartu akan dikembalikan.
Selain tiket masuk, kita juga bisa membeli tiket terusan. Tiket terusan disini untuk masuk ke beberapa ruangan khusus untuk berfoto yang harganya berkisar di IDR 10.000- sampai IDR 15.000-. Oh ya kalau kesini pastikan membawa kaus kaki ya, karena ruangannya di wajibkan membuka sepatu dan memakai kaus kaki, kalau nggak harus beli di sana.
Di pintu masuk ada peta yang menunjukkan lokasi dan spot-spot foto yang ada didalamnya, harap diingat kalau tidak semua spot foto gratis, banyak yang bayar soalnya.
Di bagian kanan pintu masuk ada Wishing Wall tempat kita menulis harapan kita, tapi kita harus merogoh kocek sebesar IDR 15.000- untuk menulis disini.
Karena namanya Rabbit Town, sudah jelas ya kalau dekorasi di sekeliling ruangan pastinya tentang kelinci.
Selain berfoto, disini terdapat beberapa penangkaran, seperti Monkey Groove, Rabbit Villa, dan Dove Garden. Kalau mau masuk dan memberi makan binatangnya harus membayar sekitar IDR 10.000- sampai IDR 15.000-.
Di bagian atas terdapat berbagai ruangan untuk foto ria seperti banana, pink ice cream, dan kolam bola. Di bagian pinggirnya terdapat Action City tempat sejumlah karakter superhero seperti Spiderman terpajang.
Dari pintu masuk kalau kita turun, kita akan ke Adventure Land, sejumlah spot foto-foto yang banyak jadi favorit pengunjung ada disini. Salah satunya adalah Love Light, kalau weekend dijamin ga akan bisa foto-foto dengan leluasa karena banyak sekali wisatawan yang ingin foto disini. Love light disini adalah deretan lampu berwarna putih yang merupakan imitasi karya Chris Burden yang berjumlah 202 tiang lampu yang juga ditampilkan di Los Angeles County Museum of Art (LACMA).
Selain itu ada mobil Volkswagen yang dicat warna pink juga becak yang bisa digunakan untuk berfoto ria.
Yang menarik adalah toiletnya, toilet wanita dihias sedemikian rupa hingga menyerupai ruang dandan berkat cermin berlampunya.
Lucu ya cerminnya 😍.
Selain itu di Fantasy Land kita juga dapat melihat store pernak pernik dan baju di Hollywood Land, Gift Corner, New York, dan Lala Land store.
Ada pula imitasi Obliteration Room karya Yayoi Kusama, yang meupakan ruangan berwarna putih dan pengunjung bisa menempelkan stiker Patrico Sticker yang merupakan sticker bulat berwarna-warni di seluruh ruangan.
Jadi menurut kalian Rabbit Town ini merupakan plagiatisme atau bukan? Karena sejujurnya, saya masih pro dan kontra, plagiartisme dalam bentuk apapun itu sebenarnya nggak boleh karena tidak menghargai karya orang lain. Tapi tidak semua orang memiliki dana lebih untuk ke Amerika untuk melihat karya asli perupanya bukan?
Maka menurut saya Rabbit Town sebelum mengadaptasi karya perupa harus meminta ijin yang bersangkutan, dan menyertakan infonya pada lokasi kalau karya ini merupakan imitasi dari karya yang sesungguhnya. Kalau begitu selain mengedukasi pengunjung, juga tidak akan menimbulkan perdebatan bukan? Karena malu juga loh negara kita disebut negara plagiat sama orang luar karena kasus ini.
Ada pula imitasi Obliteration Room karya Yayoi Kusama, yang meupakan ruangan berwarna putih dan pengunjung bisa menempelkan stiker Patrico Sticker yang merupakan sticker bulat berwarna-warni di seluruh ruangan.
Jadi menurut kalian Rabbit Town ini merupakan plagiatisme atau bukan? Karena sejujurnya, saya masih pro dan kontra, plagiartisme dalam bentuk apapun itu sebenarnya nggak boleh karena tidak menghargai karya orang lain. Tapi tidak semua orang memiliki dana lebih untuk ke Amerika untuk melihat karya asli perupanya bukan?
Maka menurut saya Rabbit Town sebelum mengadaptasi karya perupa harus meminta ijin yang bersangkutan, dan menyertakan infonya pada lokasi kalau karya ini merupakan imitasi dari karya yang sesungguhnya. Kalau begitu selain mengedukasi pengunjung, juga tidak akan menimbulkan perdebatan bukan? Karena malu juga loh negara kita disebut negara plagiat sama orang luar karena kasus ini.
Kalau menurut kalian gimana? Menurut saya sih buat kalian yang doyan foto-foto, pasti suka karena banyak spot-spot yang instagramable disini. Tapi sayangnya ga semua spot gratis, justru yang kebanyakan bayarnya daripada gratisnya 😁 ada tempat untuk memberi makan hewan-hewan juga tempat untuk makannya, tapi kalau di totalin harganya lumayan juga hehehe.
Ming Xia sooo cute in here! :)
ReplyDeletexo,
beauty-redemption.com
tau-tau udah gede aja ya anak ini hehehee :)
DeleteSaya dulu tinggal di Bandung. Dulu daerah Ranca Bentang ini cuman ada convention hall Bumi Sangkuriang dan dikelilingi rumah-rumah penduduk. Saya nggak tau Rabbit Town ini membeli bangunan rumah yang mana. Saya belum ke Bandung lagi karena sudah pindah ke luar kota jauh sebelum Rabbit Town berdiri.
ReplyDeleteSebetulnya Rabbit Town memperkenalkan diri kepada saya dengan beberapa kali komen di Instagram. tetapi membaca orang-orang memaki-maki penjiplakan karya di Rabbit Town ini bikin saya mual. Setelah saya baca tulisan Ci Winda ini, sudah teguh di hati saya kalau saya nggak mau kemari kecuali ditraktir.. Selfie-selfie-an juga kayaknya bukan sesuatu yang menarik buat saya.
aku juga awalnya sok-soak mau bawa anak ngeliat kelinci, kan judulnya rabbit town tu, berarti isinya kelinci semua hahahaa ga taunya ini buat selfie doank :(
DeleteKayaknya aku juga ga cocok nih bawa anak2 kesini hahaha
ReplyDeleteBukan buat anak2 sih kalau menurutku, tp kalau anak2nya suka foto2 boleh juga 🤣
DeleteAku malu banget lah sbg orang Bandung dimana RT nggak konfirmasi apa apa kemudian Oma Yayoi lagi pameran di Macan huhu
ReplyDeleteNah itu dia, malah dia ngerasa ke blow up gara2 berita itu kali ya? 😂
DeleteJadi mak, eike kepo nech.. Ada kelinci benerannya gak ? 😂😂😂 perasaan mahal bener yak cuman buat foto instagramable, duh jaman now wisata selfie2 😂😂😂😂
ReplyDeleteGa ada sama sekali, ada ya monyet, burung hantu sama burung merpati doank 😂
Deletewah tempat yang bagus buat foto2
ReplyDeleteBuat yang suka fotopasti suka deh kesini
DeleteTernyata masih dipajang ya instalasi yang jiplak itu? Kirain udah ramai di media dan diketahui sama pihak LACMA, instalasi itu ditutup. Oh begitu rupanya, hehehe.
ReplyDeleteNggak tuh, mereka minta maaf juga nggak, malah bilang makasih buat perhatiannya doank 😂
DeleteWah keren banget ya aku baru tau loh...spot fotonya keren apalagi pas ditiang lampu
ReplyDeleteKeren karena ini jiplakan dari karya asli mba, yang keren tu pencipta aslinya hehehee ☺️
DeleteAku juga pernah kesini karena kebetulan ikut join trip, salah satu destinasinya ke Rabbit Town ini. Sempet kecewa karena ga ada kelinci beneran dan spot-spotnya anak-anak bangeeet :( kesini cuma happy pas foto bareng burung hantu aja, soalnya aku suka harry potter jadi hepi bisa elus-elus burung hantu
ReplyDeleteNah aku datangnya udah sore jadi burung hantunya ga dibuka, algi entah diapain sama pelatihnya :) jadi murni muter2 ga jelas aja disini hehehee
DeleteWaduu aga sedih ya kak kalo banyak spot yang fotonya kudu bayar. padahal lebih asyik kalo terusana ja ya bayar di awal gausah bayar lagi.
ReplyDeletekebetulan aku sering ke bandungnya weekend aja, ogah deh kalo cendol :))) *emot ketawa guling2*
ada tiket terusan juga sih tp harganya mahal, makanya aku nggak beli hehehee :)
DeleteKu kira disana banyak kelincinya teh, hehe diluar ekspektasi.. makasih teh reviewnya, jadi ga penasaran akhirnya..
ReplyDeleteNggakada sama sekali hahahaa makanya anakku kecewa 😂
Delete