Akhirnya Lee Jong Suk comeback setelah satu tahun vakum dengan membintangi mini drama yang diremake dari kisah nyata dan sudah pernah di filmkan pada tahun 1991. Seperti yang kita tahu, Lee Jong Suk selalu berhati-hati dalam memilih proyek. Setiap drama yang dia pilih memiliki jalan cerita yang unik, salah satunya adalah The Hymn of Death ini.
The Hymn of Death
Alternative Titles: Praise of Death, Saui Chanmi, 사의 찬미
Cast: Lee Jong-Suk, Shin Hye-Sun, Lee Sang-Yeob
Episodes: 6
Episodes: 6
Category: Korean Drama
Genres: Historical, Tragic, Romantic
Type : TV Series
Release: 2018
Status : Finished
Baca juga:
Drama ini dibuat berdasarkan kisah nyata Kim Woo-Jin dan Yoon Sim-Deok.
Kim Woo-Jin adalah penulis drama panggung saat Korea berada di bawah
pendudukan Jepang. Dia adalah pria beristri yang mempunyai anak, tetapi
dia jatuh cinta dengan Yoon Sim-Deok. Yoon Sim-Deok adalah penyanyi sopran
Korea pertama yang merekam lagu "Praise of Death" yang menjadi lagu pop
Korea pertama pada tahun 1926.
Mereka meninggalkan Jepang untuk kembali ke Korea bersama. Namun semakin dekat mereka ke Korea, semakin dekat waktu mereka untuk berpisah dan akhirnya mereka memutuskan untuk melompat ke laut, agar bisa bersama dalam kematian. Keduanya tenggelam dan begitulah kisah cinta Kim Woo-Jin dan Yoon Sim-Deok berakhir dengan tragis.
Mereka meninggalkan Jepang untuk kembali ke Korea bersama. Namun semakin dekat mereka ke Korea, semakin dekat waktu mereka untuk berpisah dan akhirnya mereka memutuskan untuk melompat ke laut, agar bisa bersama dalam kematian. Keduanya tenggelam dan begitulah kisah cinta Kim Woo-Jin dan Yoon Sim-Deok berakhir dengan tragis.
Pada Hymn of Death versi 2018 ini Kim Woo Jin diperankan oleh Lee Jong Suk dan Yoon Shim Deok diperankan oleh Shin Hye Sun. Kedua tokoh ini nyata dan inti kisah yang diceritakan di drama ini pun benar terjadi. Namun sebagian cerita adalah karangan penulis naskah agar alurnya terlihat lebih menarik.
Drama ini bersetting tahun 1910-an, dimana Korea masih menjadi jajahan Jepang sehingga di drama ini akan terlihat percampuran antara budaya Jepang dan budaya Korea. Di awal akan diceritakan bahwa Kim Woo Jin dan Yoon Shim Deok adalah salah satu anak muda yang beruntung karena berkesempatan mengenyam pendidikan di Tokyo dan merasakan kehidupan normal.
Di Korea sendiri, orang-orang hidup dalam kemiskinan dan penjajahan. Keluarga Kim Woo Jin adalah keluarga terpandang karena kekayaan dan bisnis yang mereka kelola, sedangkan keluarga Yoon Shim Deok adalah salah satu keluarga kurang mampu yang banyak sekali di masa itu.
Di Korea sendiri, orang-orang hidup dalam kemiskinan dan penjajahan. Keluarga Kim Woo Jin adalah keluarga terpandang karena kekayaan dan bisnis yang mereka kelola, sedangkan keluarga Yoon Shim Deok adalah salah satu keluarga kurang mampu yang banyak sekali di masa itu.
Yoon Shim Deok adalah anak sulung yang diharapkan bisa menjadi tulang punggung keluarganya, dia mendapat bea siswa untuk belajar di Tokyo dan mencari uang dengan menjadi penyanyi sopran. Kedua adiknya bermimpi untuk bersekolah di luar negeri namun ayahnya sakit-sakitan, sehingga semua keuangan keluarga bertumpu pada Yoon Shim Deok.
Berbeda dengan Yoon Shim Deok, Kim Woo Jin adalah anak tunggal keluarga kaya di Korea. Setiap bulan ayahnya mengirim banyak sekali uang yang ia gunakan untuk membiayai drama panggung bersama teman-temannya. Di luar dia terlihat arogan dan acuh, padahal sebenarnya hatinya kesepian, dia merindukan ibunya yang sudah meninggal dan bermimpi untuk berjuang bersama teman-temannya melawan penjajahan Jepang.
Akhirnya Kim Woo Jin melawan dengan cara menulis drama panggung dengan menyelipkan bagaimana menderitanya rakyat Korea di negaranya sendiri. Woo Jin beberapa kali di tahan oleh kepolisian Jepang karena dianggap memiliki pengaruh buruk, namun dia tidak pernah jera. Karena menurutnya, kalau teman-temannya mengangkat senjata sebagai bentuk perlawanan, dia mengangkat pena.
Kim Woo Jin, memiliki dua sahabat Hong Hae-Sung sebagai Oh Eui-Sik, Jo Myung-Hee sebagai Jung Moon-Sung. Mereka berdua yang sangat mengerti Woo Jin, di kampus, mereka membentuk drama panggung dan pada salah satu drama, mereka membutuhkan sentuhan wanita pada scene tertentu.
Lee Ji-hoon sebagai Hong Nan Pa, memperkenalkan Yoon Shim Deok kepada timnya. Saat Shim Deok menyanyi, semua orang terpukau dengan suaranya. Sesungguhnya Hong Nan Pa menyukai Shim Deok namun dia tidak pernah berani mengungkapkan. Namun saat dia menyadari kalau Shim Deok menyukai Woo Jin, dia berusaha mengingatkan kalau Shim Deok tidak boleh menyukai Woo Jin tanpa memberi penjelasan. Hong Nan Pa sendiri mengubur dalam-dalam perasaannya pada Shim Deok dengan alasan persahabatan.
Perlahan Woo Jin dan Shim Deok saling jatuh cinta, namun entah mengapa Woo Jin tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Hal itu membuat Shim Deok bingung, karena dia yakin kalau mereka memiliki perasaan yang sama.
Semua pertanyaan itu terjawab ketika Woo Jin mengajak semua anggota tim nya ke rumahnya di Korea. Ternyata Woo Jin sudah menikah, dia menikah karena dijodohkan oleh ayahnya. Itu sebabnya Woo Jin tidak berani mengungkapkan perasaannya pada Shim Deok, karena dia tahu dia tidak boleh mencintai Shim Deok. Dia adalah suami seseorang, walaupun dia tidak pernah mencintai istrinya.
Saat Shim Deok mengetahui kenyataan itu, dia memutuskan mundur, Shim Deok menyelesaikan kuliahnya dan fokus mencari uang untuk biaya sekolah adiknya juga biaya hidup keluarganya. Namun didalam hati kecil mereka, mereka masih saling mencintai.
Setelah berpisah dengan Shim Deok, Woo Jin menenggelamkan dirinya dengan pekerjaan, mengerjakan bisnis keluarganya. Namun sesekali dia masih mengirim puisi ke majalah tanpa sepengetahuan ayahnya. Suatu hari dia mendengar kabar kalau Shim Deok akan mengadakan konser tunggal di kotanya, Woo Jin datang untuk memenuhi janjinya pada Shim Deok. Dia berjanji akan datang dan menyemangati Shim Deok, di tengah konser Shim Deok melihat Woo Jin, Shim Deok berlari keluar mengejar Woo Jin.
Disinilah mereka menyadari bahwa mereka masih saling mencintai, walaupun sudah berpisah bertahun-tahun. Akhirnya mereka mengambil keputusan untuk kembali bersama, walaupun itu artinya harus sembunyi-sembunyi.
Keluarga Shim Deok yang miskin mendapat banyak tawaran dari pria yang menyukai Shim Deok, namun Shim Deok selalu menghindar dan menolak tawaran mereka. Namun kali ini keluarga Shim Deok memaksa dia menerima tawaran dari Kim Hong-Ki yang berjanji akan menyekolahkan kedua adiknya keluar negeri dan membantu biaya pengobatan ayahnya.
Awalnya Shim Deok menerima tawaran itu dengan terpaksa namun sejak bertemu kembali dengan Woo Jin, Shim Deok memutuskan untuk menghentikan hubungan mereka. Walaupun nyaris semua orang sudah tahu pertunangan mereka, Shim Deok tidak peduli. Siapa sangka Hong Ki menyebarkan rumor tentang Shim Deok yang membuat orang-orang membencinya, bahkan pemerintahan Jepang juga mengira dia adalah wanita murahan yang dengan mudah jatuh ke pelukan laki-laki yang memiliki banyak uang.
Tidak tahan dengan semuanya itu, Shim Deok menemui Woo Jin di kotanya, meminta Woo Jin mengatakan kalau Woo Jin mencintainya dan tidak mau kehilangannya. Woo Jin tidak bisa mengatakannya karena menyadari kalau dia tidak sanggup menanggung tanggung jawab lebih besar dari ini. Ayahnya sudah mengetahui hubungannya dengan Shim Deok dan juga tulisan-tulisannya di majalah.
Karena keduanya bingung harus bagaimana, mereka memutuskan untuk pergi ke Jepang bersama, melewatkan waktu berdua tanpa harus memikirkan orang lain, hanya mereka berdua. Tapi semakin dekat kapal mereka menuju Korea, keduanya semakin tidak ingin berpisah, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk mengakhiri semuanya bersama.
Kalau mereka tidak bisa bersama di dunia ini, setidaknya mereka bisa bersama di kematian. Sedih sih, tapi itu kenyataannya. Ayah dan Ibu Shim Deok hanya memikirkan uang untuk kehidupan mereka, bahkan ayah Woo Jin tidak peduli kalau anak semata wayangnya rusak karena terus meminum minuman keras untuk melupakan keinginannya menjadi penulis.
Kim Woo Jin
Seorang penulis naskah jenius, seorang sarjana yang mencintai sastra Inggris.
"Kalau saja aku tidak mengenal SimDeok, bahkan jika aku mengenalnya, akan lebih baik untuk tidak mencintainya. Dia sangat memahami literatur saya, dia adalah penghibur di dalam jurang gelap saya, dia menangis bersama saya disaat saya putus asa, dia adalah satu-satunya pasangan saya di dunia ini. Namun, dia adalah fatamorgana yang tidak akan pernah saya miliki dalam kenyataan. Dia adalah cita-cita saya dan kenyataannya adalah bahwa saya hanya bisa memandangnya. Ketika dia menangis di depan saya, "Aku mencintaimu", "Aku mencintaimu", aku hanya bisa mengulanginya. Tidak ada yang bisa saya lakukan untuknya selain kata-kata yang bisa saya ucapkan"
"Sim Deok bagiku adalah harapan sekaligus keputusasaan."
"Kalau saja aku tidak mengenal SimDeok, bahkan jika aku mengenalnya, akan lebih baik untuk tidak mencintainya. Dia sangat memahami literatur saya, dia adalah penghibur di dalam jurang gelap saya, dia menangis bersama saya disaat saya putus asa, dia adalah satu-satunya pasangan saya di dunia ini. Namun, dia adalah fatamorgana yang tidak akan pernah saya miliki dalam kenyataan. Dia adalah cita-cita saya dan kenyataannya adalah bahwa saya hanya bisa memandangnya. Ketika dia menangis di depan saya, "Aku mencintaimu", "Aku mencintaimu", aku hanya bisa mengulanginya. Tidak ada yang bisa saya lakukan untuknya selain kata-kata yang bisa saya ucapkan"
"Sim Deok bagiku adalah harapan sekaligus keputusasaan."
Yoon Shim Deok
Soprano pertama Korea dan penulis lagu 'Hymn of Death'.
"Saya tidak pernah berpikir untuk menjadi istri Woo Jin. Saya tahu bahwa posisi ini bukan milik saya sejak awal. Namun, saya ingin berbicara dengannya sambil menatapnya dan berjalan dengannya sambil memegangi tangannya yang hangat. Tidak butuh waktu lama bagi saya untuk menyadari keserakahan saya. Tetapi bahkan ketika saya menyadarinya, itu tidak membuat cinta saya menghilang. Saya melarikan diri darinya dengan mengingatkan diri saya sendiri bahwa saya mempunyai orang tua yang harus didukung dan adik-adik untuk di didik. Namun, ketika saya bertemu Woo Jin lagi, saya menyadari bahwa saya tidak pernah jauh darinya. Saya tidak pernah mengharapkan apa pun darinya tetapi dia terus meminta maaf karena dia tidak dapat melakukan apapun untuk saya. Saya benar-benar tidak mengharapkan apa pun. "
"Hanya di sebelah Woo Jin, saya tidak mengharapkan apa-apa lagi."
"Saya tidak pernah berpikir untuk menjadi istri Woo Jin. Saya tahu bahwa posisi ini bukan milik saya sejak awal. Namun, saya ingin berbicara dengannya sambil menatapnya dan berjalan dengannya sambil memegangi tangannya yang hangat. Tidak butuh waktu lama bagi saya untuk menyadari keserakahan saya. Tetapi bahkan ketika saya menyadarinya, itu tidak membuat cinta saya menghilang. Saya melarikan diri darinya dengan mengingatkan diri saya sendiri bahwa saya mempunyai orang tua yang harus didukung dan adik-adik untuk di didik. Namun, ketika saya bertemu Woo Jin lagi, saya menyadari bahwa saya tidak pernah jauh darinya. Saya tidak pernah mengharapkan apa pun darinya tetapi dia terus meminta maaf karena dia tidak dapat melakukan apapun untuk saya. Saya benar-benar tidak mengharapkan apa pun. "
"Hanya di sebelah Woo Jin, saya tidak mengharapkan apa-apa lagi."
Mini drama berdurasi kurang lebih tiga setengah jam ini narasinya dikit banget, sebenernya ceritanya bagus, penjiwaan masing-masing karakter juga bagus tapi entah mengapa kok saya malah ngantuk ya 😂.
Jadi rekomended ga nih buat nonton? Rekomen kalau kalian suka drama percintaan atau kalian yang ga keberatan dengan drama yang sad ending. Tapi saya acungkan jempol pada akting Lee Jong Suk disini, juga pada visualisasi yang di tonjolkan oleh sutradara, pemandangannya indah-indah. Ada yang nonton The Hymn of Death juga? Dengerin sountracknya nggak? Sedih deh liriknya 😢.
wahahaha... aku ga suka nonton korea jadi kurang tahu ttg film ini. tp sepertinya menarik.
ReplyDeleteaku kurang suka western hahahaa dan kalau nonton bioskop suka ga ada waktu, satu2nya hiburan ya nonton drakor di ipad malam2 waktu udah kelar semua tugasnya heheee :)
DeleteAku baru tau ada drama ini ci. Ga ikutin lee jong suk sih hahaha.. btw ntn drama baru yg lg hits ga? Touch your heart?
ReplyDeletenonton donk, gemes sama Yoo In Haa sama Lee Dong Wok nya hahahaa jadi pacar beneran napa yak XD
DeleteSuka banget deh baca review nya kak. Lengkap dan detail banget😍 jadi penasaran pengen nonton deh. Ini bisa ditonton di aplikasi viu/iflix gitu gak kak?
ReplyDeleteini kl nggak salah khusus di iflix deh, viu nggak ada hehehe :)
DeleteWhat a story, Ci... It's interesting. I think i habe to start to watch Korean film or drama 😀
ReplyDeletebuat hiburan aja sih aku nonton tu, soalnya ga punya waktu buat nonton bioskop, secara aku kerja dan udah punya anak :) jadi nontonnya malem2 aja
DeleteAku termasuk yang enggak terlalu suka sama film yang mengisahkan masa lalu.. haha
ReplyDeletemasa lalu buat dilupakan ya hahahaa :)
DeleteSerimg2 ya ci bikin kayak gini hehe apalagi aou jarang banget nonton film atau drama korea skrg😂 btw ini jdnya sad ending dong ya? 😭
ReplyDeleteiya sad ending krn berakhir keduanya bunuh diri :(
Deleteyaampun ada lee jong suk cintaku hahaha fix mau nonton
ReplyDeleteaku mau nonton Jong Suk yang baru tapi nunggu episodenya banyak dulu hahahaa :)
Deleteduh pasti rasanya gimana gitu ya kalo nonton film sad ending, suka sebel ngga sih mba. Biasanya kan kita disajikan sama drama korea yang romatis tapi happy ending.
ReplyDeletenggak sebel mba, aku sebel kalau endingnya gantung wkwkwkk
Deleteaduhhh kok aku baru tau film ini sih, cuss langsung meluncur marathonan kdrama hahaha
ReplyDeletecuma 4 jam kok mba aslinya jadi nggak lama kayak drakor lainnya
DeleteSemoga suatu hari aku dapat hidayah untuk bisa nonton drakor. Aamiin.
ReplyDeleteahahahaaa jangan atuh teteh mah, nanti job nulis bukunya keteteran :) buat selingan kalau bosan aja
DeleteKenapa ya kalo film tema jadul tuh rata2 sad ending. Kesannya hidup zaman dulu susah banget happy ending 😄
ReplyDeletekarena memang jaman dulu nggak semudah jaman sekarang mel, apalagi jaman perang, semua serba sulit
DeleteYaah sad ending yaa, kayaknya aku ga akan bakaln nonton. Soalnya suka terbawa perasaan akutuu kalau udah nonton K drama. Takut mewek habis nonton. Hahaha
ReplyDeleteapalagi ini kan berdasarkan kisah nyata ya mbak :( jadi sedih banget
DeleteSepertinya aku juga bakalan ngantuk kalo liat drama yg mellow gini ci, tapi ceritanya cukup seru sih ya
ReplyDeletehahaha karena drama ini nyaris nggak ada ngobrolnya sama sekali :( makanya ngantuk hahahaa
DeleteAku kurang suka K-drama sih tapi kalo webtoon aku suka dan banyak webtoon juga sih ya yg dibikin drama
ReplyDeleteaku malah kurang suka webtoon soalnya mukanya sama semua wkwkk aku ga bisa bedain jadinya
DeleteSettingannya tahun 1910 berarti bisa melihat korea tempo dulu ya mba, sepertinya menarik juga nih ditonton buat me time :D
ReplyDeleteiya ini cerita nyata jadi settingannya juga harus mengambil dari kehidupan nyata jaman itu mbak :)
Deleteya ampuuuun...cinta sejati. keduanya saling menyinta tapi terpisah keadaan. yaaah akhirnya terpikir mati bersama agar bisa reinkarnasi gitu kali yaa
ReplyDeleteini cerita nyata mbak :) jadi mereka sengaja bunuh diri bersama karena nggak menemukan solusi untuk hubungan mereka
DeleteDuh auto nangis bawang nih nonton film The Hymn of Death ini bacanya aja udah sedih huhuhu
ReplyDeleteapalagi pas tahu ini diangkat dari kisah nyata ya :(
DeleteSaya jarang nonton drakor mbak, tapi kalau udah suka dgn jalan ceritanya pasti deh ditonton sampai selesai. Film drakor yg ini blm pernah saya nonton. Kayanya seru nih
ReplyDeleteaku juga awalnya kurang tertarik tapi setelah melihat sinopsisnya kaalu ini diangkat dari kisah nyata langsung tertarik buat nonton
DeleteSelalu lengkap nih ci kalo bikin info film Korea, lama - lama kambuh nih curious nonton film koreaku lagi haha
ReplyDeletehahahaa nonton aja ga apa li, buat me time kalau jenuh hehehe aal jangan sampe marathon yang lupa segala2
DeleteAku tuh suka banget film yang settingnya zaman dulu, lebih bagus kayaknya dibandingkan dengan film yang kekinian. btw sering sering review film ya ci, biar ada rekomendasi film yang bagus.
ReplyDeletebiasaya yang aku review tu yang bagus menurutku, atau yang jelek banget sekalian hahaha kalau yang biasa aja aku ga review :)
Deletecii kalau nonton KDrama suka halu gaak? Jadi ngebayangin kita jadi peran ceweknya gt WKWKKW atau itu cuma aku yg keseringan halu? :(( *random question XD
ReplyDeletenggak sih wkwkk cuma pernah ngebayangin kalau aku punya pacar ganteng begitu gimana ya wkwkwkk
DeleteDuh makin banyak aja nih referensi tontonan drama korea saya hihih, semua yang direview keren - keren, ini juga nih. Penasaran jadinya ingin segera nonton.
ReplyDeletekalau biasa aja aku nggak review teh males soalnya biasanya hahahaa
DeleteSepertinya drama Korea satu ini juga bagus yang untuk di tonton aku jadi pengen langsung download dan menontonnya, apalagi yang main Lee Jong Suk ya
ReplyDeletelee jong suk mah ga pernah salah ya terima peran apa juga wkwkk selalu total aktingnya :)
DeleteAku sejak nonton My Golden Life jadi suka sama Shin Hye Sun.
ReplyDeleteDoi sederhana banget dan gak pansos.
Eh gimana...?
Hehhe...berapa eps gitu teh drama Hymn Of Death?
3 teh, totalnya 4 jam-an lah ya :)
Deleteaku sam aShin Hye sun ga gimana2 soalnya di kurus banget teh :( aku liat dia suka malu sama diri sendiri hiks, mau donor lemak ke dia aja bawaannya
Oh...dikit geuning yaa...
DeleteJadi pengin coba ikutan nonton.
Soalnya aku rada ilfeel sama Jong Suk pas di Romance Book.
Hahha...penonton gampang ilfeel.