Yang akan saya bahas ini adalah film lawas tahun 2013 tapi saya tonton ulang karena ada yang share trailer nya di beranda facebook saya 😁. Film ini diangkat dari kisah nyata yang terkenal pada tahun 2008, di mana seorang gadis berusia 8 tahun, bernama "Na-young" diperkosa dan dipukuli oleh seorang pria mabuk berusia 57 tahun yang mabuk di toilet umum. Pengadilan menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara kepada pria itu, lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yang menyebabkan kemarahan di Korea karena kejahatan dan kekerasan fisik dan seksual pria tersebut dianggap sangat brutal.
HOPE
Alternative Titles: Wish, Sowon, 소원
Cast: Sol Kyung-Gu, Uhm Ji-Won, Lee Re
Category: Korean Movie
Genres: Drama, Family
Type : Movie
Release: 2013
Cast: Sol Kyung-Gu, Uhm Ji-Won, Lee Re
Category: Korean Movie
Genres: Drama, Family
Type : Movie
Release: 2013
Film berdurasi 123 menit ini bercerita tentang seorang gadis kecil bernama So Won yang hidup bersama kedua orang tuanya, Dong Hoon, ayahnya yang bekerja sebagai buruh di pabrik dan Mi Hee, ibunya membuka toko alat tulis sederhana di bawah rumah mereka.
Karena kesibukan mereka, So Won kurang mendapat perhatian layaknya anak kecil pada umumnya. So Won tumbuh mandiri dan dewasa sebelum waktunya, dia sangat mengerti kalau kedua orang tuanya sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Sehari-hari, So Won bermain dengan Young Suk yang ayah dan ibunya merupakan sahabat ayah dan ibunya juga.
Suatu pagi saat hujan, So Won hendak pergi kesekolah, Young Suk sudah menunggu di depan toko mereka, namun karena ibu So Won menggodanya, Young Suk malu dan memutuskan untuk meninggalkan So Won. Padahal biasanya mereka pergi ke sekolah bersama-sama, tahu kalau So Won pergi sendiri, ibunya menawarkan untuk mengantar ke sekolah, namun So Won menolak, karena So Won tidak mau merepotkan ibunya.
Sesaat akan sampai ke sekolah So Won di hadang oleh pria paruh baya yang saat itu dalam kondisi mabuk. Pria tersebut meminta So Won untuk meminjamkan payungnya, awalnya So Won berniat untuk kabur tapi melihat pria itu basah kuyup So Won merasa kasihan dan akhirnya meminjamkan payungnya. Ternyata pria paruh baya itu membawa So Won ke lokasi konstruksi yang jaraknya hanya beberapa meter dari sekolahnya, di sana So Won diperkosa dan dianiaya secara brutal.
Sesaat akan sampai ke sekolah So Won di hadang oleh pria paruh baya yang saat itu dalam kondisi mabuk. Pria tersebut meminta So Won untuk meminjamkan payungnya, awalnya So Won berniat untuk kabur tapi melihat pria itu basah kuyup So Won merasa kasihan dan akhirnya meminjamkan payungnya. Ternyata pria paruh baya itu membawa So Won ke lokasi konstruksi yang jaraknya hanya beberapa meter dari sekolahnya, di sana So Won diperkosa dan dianiaya secara brutal.
Beberapa jam kemudian, ayah So Won menerima panggilan telepon dari polisi. So Won dirawat di rumah sakit karena mengalami kerusakan permanen pada alat kelamin, anus dan ususnya, dan mengharuskannya untuk memakai tas kolostomi untuk menggantikan organnya yang hilang.
Saya menangis saat pertama kali So Won sadar, dia melihat ayahnya dan bertanya, bagaimana pekerjaan ayahnya 😢 anak sekecil itu seharusnya menangis kesakitan saat disiksa sedemikian rupa, tapi So Won malah memikirkan pekerjaan ayahnya.
Begitu juga saat ayahnya menyuruhnya beristirahat, So Won malah bersikeras menceritakan detil kejadiannya sebelum dia tertidur karena pengaruh obat bius. So Won bilang dia tidak menelepon ayah dan ibunya karena takut mengganggu, jadi yang dia telepon adalah 911, 😭 banjir air mata dengernya.
Seharusnya anak kecil bergantung pada ayah ibunya, tapi So Won sangat dewasa dan memutuskan menelepon pihak berwenang dari pada merepotkan ayah dan ibunya. Berkat kesaksian So Won itulah pelaku kejahatan di tangkap dengan cepat beberapa hari kemudian, namun pria itu mengaku tidak bersalah dan tidak ingat sama sekali dengan semua perbuatannya.
Semenjak kejadian tersebut So Won yang tadinya merupakan anak yang ceria sekarang berubah menjadi sangat tertutup dan tidak ingin berbicara dengan siapapun. Bahkan gadis kecil ini malu kepada ayahnya sendiri, So Won lebih memilih menutupi dirinya dengan selimut dari pada melihat wajah sang ayah.
Di tengah semua kejadian buruk itu, ada kabar gembira, ternyata ibu So Won, Mi Hee sedang mengandung. So Won sedikit gembira karena memang sudah lama menginginkan seorang adik, namun sekaligus khawatir karena takut saat adiknya lahir nanti, ayah dan ibunya akan lebih menyayangi adiknya, karena dirinya sekarang sudah tidak sempurna lagi *mewek lagi* 😭.
Ayah dan ibunya So Won akhirnya meminta bantuan seorang psikiater untuk mengatasi trauma putri mereka. Di bawah bimbingan psikiater itu, sedikit demi sedikit So Won mulai menunjukkan perkembangan mental yang membaik. Kepada psikiater itu, So Won menceritakan kekhawatirannya mengenai orang tuanya yang tidak bisa bekerja dan menghabiskan banyak uang untuknya.
Di tengah semua kejadian buruk itu, ada kabar gembira, ternyata ibu So Won, Mi Hee sedang mengandung. So Won sedikit gembira karena memang sudah lama menginginkan seorang adik, namun sekaligus khawatir karena takut saat adiknya lahir nanti, ayah dan ibunya akan lebih menyayangi adiknya, karena dirinya sekarang sudah tidak sempurna lagi *mewek lagi* 😭.
Ayah dan ibunya So Won akhirnya meminta bantuan seorang psikiater untuk mengatasi trauma putri mereka. Di bawah bimbingan psikiater itu, sedikit demi sedikit So Won mulai menunjukkan perkembangan mental yang membaik. Kepada psikiater itu, So Won menceritakan kekhawatirannya mengenai orang tuanya yang tidak bisa bekerja dan menghabiskan banyak uang untuknya.
Hati Dong Hoon hancur saat putrinya tidak mau melihat wajah ayahnya, saat di dekati So Won akan ketakutan dan malu. Psikiater memberi ide untuk menyewa kostum KOKOMONG karakter kartun yang disukai So Won untuk membantunya kembali ceria.
Ternyata benar, So Won mau memeluk dan bicara dengan KOKOMONG walau melalui media papan tulis kecil. Bahkan sebelum pulang, So Won merentangkan tangannya untuk memeluk KOKOMONG. Walaupun harga sewanya mahal, Dong Hoon memutuskan untuk menyewa kostum itu agar bisa melihat putrinya dari dekat.
Tuhan maha baik, pemilik kostum malah memberikan pakaian KOKOMONG itu untuk di gunakan Dong Hoon karena memang sudah tidak di gunakan lagi. Lama kelamaan So Won menyadari kalau orang dibalik kostum KOKOMONG itu adalah ayahnya, dan So Won belajar berinteraksi dengan ayahnya kembali.
Ternyata benar, So Won mau memeluk dan bicara dengan KOKOMONG walau melalui media papan tulis kecil. Bahkan sebelum pulang, So Won merentangkan tangannya untuk memeluk KOKOMONG. Walaupun harga sewanya mahal, Dong Hoon memutuskan untuk menyewa kostum itu agar bisa melihat putrinya dari dekat.
Tuhan maha baik, pemilik kostum malah memberikan pakaian KOKOMONG itu untuk di gunakan Dong Hoon karena memang sudah tidak di gunakan lagi. Lama kelamaan So Won menyadari kalau orang dibalik kostum KOKOMONG itu adalah ayahnya, dan So Won belajar berinteraksi dengan ayahnya kembali.
Tidak mudah bagi orang tua So Won untuk menyembuhkan bekas luka dari
kejadian tersebut, apalagi secara ekonomi, keluarga mereka bukan termasuk orang
yang mapan. Namun teman-teman Dong Hoon mengumpulkan uang untuk membantu
pengobatan So Won, teman-teman So Won juga sering mampir ke toko mereka
dan menempelkan aneka macam surat, puisi, juga info kelas di depan
pintu toko.
Itu yang membuat So Won mengumpulkan keberanian untuk kembali bersekolah dan menemui teman-temannya. Namun penderitaan So Won dan keluarganya tidak berhenti sampai disitu, pengadilan memanggil So Won sebagai saksi dan harus datang di persidangan. Karena kesaksian So Won di awal dianggap tidak valid karena masih berada di bawah pengaruh obat setelah 8 jam operasi untuk menyelamatkan nyawanya.
Saya terenyuh dengan pengorbanan Dong Hoon sebagai ayah, walau capek bekerja, di jam istirahat dia malah menggunakan kostum KOKOMONG ke sekolah So Won untuk memberi semangat, begitu juga saat pergi dan pulang sekolah, Dong Hoon dibalik kostum KOKOMONG selalu mengikuti So Won dari belakang.
Selain itu saya juga terharu dengan perhatian sahabat juga teman-teman ayah, ibu dan So Won. Young Suk kecil juga menangis dan meminta maaf pada Dong Hoon karena merasa bersalah sudah meninggalkan So Won di hari kejadian, seandainya dia tidak meninggalkan So Won untuk pergi ke sekolah bersama-sama, sepertinya kejadian tersebut tidak akan terjadi.
Akting Lee Re disini sangat alami dan bagus sekali untuk ukuran anak usia 7 tahun ya menurut saya, ga heran kalau film ini memenangkan penghargaan Film Terbaik di Blue Dragon Film Awards ke-34. Selain itu juga saya geram dengan pengadilan yang terasa tidak adil, ayah dan ibu So Won merelakan putrinya untuk mengingat kembali peristiwa yang telah membuatnya terluka secara psikis dengan datang ke pengadilan, tapi hukuman pelaku hanya 12 tahun penjara. Yang meringkankan menurut hakim dan pengacara adalah karena saat itu pelaku dalam keadaan mabuk dan tidak sadar.
Awalnya Dong Hoon bertekad jika keluarganya tidak mendapatkan keadilan secara hukum, maka dia yang akan membunuh orang yang telah menganiaya anaknya. Namun di luar dugaan, So Won memeluk kaki ayahnya saat ayahnya akan menyerang pelaku dengan papan nama jaksa dan meminta ayahnya untuk pulang.
Di akhir cerita, So Won masih berjuang secara mental dan sering meninggalkan sekolah lebih awal, tapi kelahiran adik laki-lakinya telah memberinya semangat baru. Apakah So Won akhirnya kembali jadi anak yang ceria? Apakah Dong Hoon berhasil mengembalikan kebahagiaan keluarganya? Semoga ya, semoga anak-anak kita di jauhkan dari pelaku kejahatan baik fisik, verbal maupun seksual. Amin!
ih tragis ceritanya... dan ini di Indonesia udah beberapa kali terjadi yang mirip gini yah
ReplyDeletebanget dan bikin kesel pas hakim membacakan vonis dengan kalimat yang menjadi trigger kemarahan orang banyak. Mabuk kok jadi excuse :)
DeleteDear Ci Winda, sayang sekali aku membaca artikel Cici ini sambil nyuapin anakku, karena sesungguhnya hatiku menangis terharu.
ReplyDeleteBukan, bukan karena penderitaan gadis yang diperkosa ini, tapi karena aku bisa memahami penyesalan hati orangtuanya yang gagal menjadi sahabat anaknya sebelum insiden pemerkosaan.
Cocok nih film untuk disiarkan di forum parenting.
bener mba, asli sedih banget liat papahnya berusaha menebus kesalahannya di masa lalu sampe segitunya, tapi untungnya masih ada waktu buat nebus, kalau nggak? nyeselnya kayak apa coba :(
Deleteya ampun bacanya haru banget, gadis yang tegar ya, meski begitu dia tetep dalam hatinya bersedih, dan pastinya film ini menceritakan seorang ayah yang hebat. 12 tahun tidak cukup untuk mengembalikan semuanya, rasanya tidak adil harusnya lebih berat dari itu
ReplyDeletepisan, dia dewasa sebelum waktunya :( anak kecil kl nangis lari sama mama papa ini malah lapor polisi :(
DeleteIni aku tau cerita versi aslinya karena nonton channel youtubenya Hansol, teh...
ReplyDeleteKejadian aslinya lebih mengerikan lagi. Ini yang bikin aku ketakutan setengah mati untuk nonton Hope.
Uda ada niat nonton, tapi gak punya keberanian.
Dan kabarnya, si terdakwanya sudah bebas ketika So Won berusia 20 tahunan.
Juga tinggal di lingkungan So Won tinggal.
Rasanya gimana hancurnya keluarga dan korban?
Ku gak sanggup. Sungguh gak sanggup!
bener teh, aku juga liat chanel youtubenya, makanya aku beraniin diri liat filmnya, ternyata bagus dan cukup menggambarkan kejadian yangs ebenarnya :( amit2 jabang bayi, semoga kita semua di jauhkan dari orang jahat ya teh :(
DeleteBaca artikel ini sungguh mewek ngga tega sama korban dan orang tua korban yang pasti merasa hancur.
ReplyDeleteBisa jadi rekomendasi film yang harus ditonton orang tua nih.
iya mbak, ini bagus buat parenting sih, karena jujur saya kaget di awal sewaktu melihat So Won begitu mandiri untuk anak seusianya
DeleteSedih banget ini filmnya, aku rasanya gak sanggup deh kalau disuruh nonton. AKu baca ini aja mau nangis, beneran tragis dan sedih banget.
ReplyDeleteapalagi jadi orang tua korban ya mbak, ini kisah nyata loh :( dan pelaku kejahatannya sudah bebas dna kembali tinggal di lingkungan yang sama dengan so won :(
DeleteAku pun lebih suka film yang based on true story gini soalnya beneran terjadi di kehidupan nyata kan yaa
ReplyDeleteiya tapi sekaligus sedih beneran karena beneran kejadian :(
DeleteKu salah fokus sama si cocomong, tontonan anakku pas masih batita nih ci...Btw Korea drama gini kenapa ya selalu bisa menguras air mata
ReplyDeleteapalagi karena ini diangkat dari kejadian nyata kan makin sedih ya ngebayangin perasaan ortu dan korban :(
Deletehaduh haduh, longtime no see pilm2 kpop, tp dari dulu korean movie gak pernh gagal bikin aku sedih melting senyum2 sendiri wkwkwk
ReplyDeletek-pop mah lagu mbak kalau drama ini di sebutnya k-drama hehehee
DeleteMembacanya saja udah bikin mewek
ReplyDeleteapalagi pas nonton ya mbak :)
Delete