Buat kalian yang menonton It's Okay to Not Be Okay pasti familiar dengan buku cerita anak yang akan saya bahas kali ini, drama korea ini memang bercerita tentang seorang penulis buku anak yang menuangkan cerita kehidupannya di dalam buku anak-anak karangannya.
Masa kecilnya yang pedih dan penuh trauma di tuangkan secara tersirat di dalam buku karangannya. Terlihat sederhana padahal maknanya sangat dalam, total ada 5 buku yang akan saya bahas disini. Semua buku cerita anak-anak di It's Okay To Not Be Okay punya hubungan yang dalam dengan Ko Moon Young, dia menggunakan buku-buku itu untuk berseru pada dunia kalau dirinya butuh pertolongan dan juga agar anak-anak lain tidak menderita sepertinya.
Bahasannya cukup panjang, itu sebabnya saya taruh di postingan berbeda dengan sinopsis dramanya sendiri hehehee jadi semoga kalian bisa membaca postingan saya ini sampai habis ya.
Bahasannya cukup panjang, itu sebabnya saya taruh di postingan berbeda dengan sinopsis dramanya sendiri hehehee jadi semoga kalian bisa membaca postingan saya ini sampai habis ya.
Anak Lelaki yang Penuh Ketakutan
Dongeng
ini bercerita tentang anak lelaki yang dipenuhi kenangan dan mimpi
buruk dari masa lalu. Kenangan dan mimpi buruk itu terus muncul setiap
malam hingga anak lelaki itu tumbuh dewasa. Hingga seorang penyihir
mendatanginya dan mengadakan perjanjian dengannya, penyihir akan membuat
semua kenangan dan mimpi buruk itu menghilang dan sebagai gantinya dia
akan mengambil jiwanya di kemudian hari.
Anak lelaki itu tumbuh dewasa dan tidak pernah bermimpi buruk lagi, namun anehnya dia tidak bahagia sedikit pun. Suatu malam, saat bulan darah memenuhi langit, penyihir itu muncul di hadapannya untuk menagih janji anak lelaki itu. Anak lelaki itu bertanya kepada penyihir, "Semua kenangan burukku lenyap, tapi kenapa aku tidak bahagia?"
Penyihir mengambil jiwa anak itu dan berkata, "Orang yang bisa tumbuh bersama semua kenangan buruk akan tumbuh menjadi lebih kuat, semua kenangan menyakitkan itu akan menjadi pelajaran untuk lebih menghargai apa yang kita miliki saat ini. Orang seperti itulah yang bisa mendapatkan kebahagiaan.".
Anak lelaki itu tumbuh dewasa dan tidak pernah bermimpi buruk lagi, namun anehnya dia tidak bahagia sedikit pun. Suatu malam, saat bulan darah memenuhi langit, penyihir itu muncul di hadapannya untuk menagih janji anak lelaki itu. Anak lelaki itu bertanya kepada penyihir, "Semua kenangan burukku lenyap, tapi kenapa aku tidak bahagia?"
Penyihir mengambil jiwa anak itu dan berkata, "Orang yang bisa tumbuh bersama semua kenangan buruk akan tumbuh menjadi lebih kuat, semua kenangan menyakitkan itu akan menjadi pelajaran untuk lebih menghargai apa yang kita miliki saat ini. Orang seperti itulah yang bisa mendapatkan kebahagiaan.".
Moral dari cerita ini adalah:
Kenangan buruk bukan untuk di takuti tapi untuk di hadapi, setelah kita bisa menghadapi kenangan buruk itu, kita akan bertumbuh. Seperti kata Kelly Clarkson dalam lagunya, what not kill you makes you stronger 😍 kita perlu belajar untuk melawan dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Dengan demikian kita bisa jadi orang dewasa yang sesungguhnya. Melupakan hal-hal negatif tanpa menyelesaikannya bukanlah solusi terbaik.
Kisah Hidup Zombie
Di
sebuah desa kecil, lahirlah seorang anak laki-laki dengan kulit pucat
dan mata yang sangat besar. Saat anak itu semakin besar, sang ibu mulai
menyadari bahwa anak itu tak memiliki perasaan. Untuk menghindari
penduduk desa, sang ibu mengurung anaknya di bawah tanah. Setiap malam,
sang ibu memberinya makan dengan hewan ternak yang dicurinya dari
penduduk desa.
Hari ini, dia mencuri ayam. Hari esoknya, dia mencuri babi. Bertahun-tahun dia melakukan hal itu, hingga suatu saat ada wabah di desa yang membuat semua hewan ternak mati. Banyak orang yang meninggal, yang selamat memutuskan meninggalkan desa itu.
Namun sang ibu tetap bertahan karena tidak bisa meninggalkan anaknya. Demi meredakan rasa lapar anaknya, sang ibu memberikan salah satu kakinya, kemudian salah satu tangannya. Setelah kaki dan tangannya habis, sang ibu memutuskan untuk memberikan sisa tubuhnya.
Dengan kedua tangannya, anak itu memeluk erat tubuh ibunya, dan berbicara untuk pertama kalinya. Ibu. "Ibu, kau hangat sekali." Ternyata anak itu bukan zombie tanpa perasaan, anak itu hanya menginginkan kehadiran dan pelukan hangat seorang Ibu.
Hari ini, dia mencuri ayam. Hari esoknya, dia mencuri babi. Bertahun-tahun dia melakukan hal itu, hingga suatu saat ada wabah di desa yang membuat semua hewan ternak mati. Banyak orang yang meninggal, yang selamat memutuskan meninggalkan desa itu.
Namun sang ibu tetap bertahan karena tidak bisa meninggalkan anaknya. Demi meredakan rasa lapar anaknya, sang ibu memberikan salah satu kakinya, kemudian salah satu tangannya. Setelah kaki dan tangannya habis, sang ibu memutuskan untuk memberikan sisa tubuhnya.
Dengan kedua tangannya, anak itu memeluk erat tubuh ibunya, dan berbicara untuk pertama kalinya. Ibu. "Ibu, kau hangat sekali." Ternyata anak itu bukan zombie tanpa perasaan, anak itu hanya menginginkan kehadiran dan pelukan hangat seorang Ibu.
Moral dari cerita ini adalah:
Apa yang kita berikan pada anak kita belum tentu yang terbaik buat anak kita, selain memberi mainan yang mahal, makanan yang enak dan pendidikan terbaik, anak kita membutuhkan perhatian, pelukan dan waktu. Terkadang kita memaksakan keinginan kita sendiri pada anak kita dengan alasan, itu yang terbaik buat anak, padahal anak kita sendiri belum tentu senang dengan keputusan kita itu.
Yang terutama buat anak adalah perhatian, sentuhan penuh kasih dari kedua orang tuanya, dan menghabiskan waktu untuk melakukan kegiatan bersama.
Tangan Dan Sang Monkfish
Pada
jaman dahulu kala, lahirlah seorang bayi yang cantik di keluarga yang
kaya raya. Sang ibu sangat mencintai anaknya yang cantik dan berkulit
putih bagai bunga magnolia. Sang ibu bahkan bersumpah dan menjanjikannya
matahari dan bulan.
Sang ibu sangat senang ketika anaknya mulai makan. "Anakku, mulai sekarang ibu akan menyuapimu, buka mulutmu lebih lebar. Coba buka mulutmu."
Ketika anaknya mulai tumbuh dan belajar berjalan, sang ibu berlari menghampiri anaknya ketika melihatnya mulai berjalan. "Anakku, ibu akan menggendongmu. Ayo cepat naik ke punggungku."
Sang ibu melakukan semua yang diperlukan untuk membesarkan anaknya dengan sempurna, hingga akhirnya ibu tersebut mulai menua. Lalu dia berkata, "Anakku yang kucintai. Ibu harus beristirahat. Mulai sekarang tolong sediakan aku makanan."
Lalu anak itu menjawab ibunya, "Ibu, aku tak punya tangan. Tanganku menghilang, karena tak pernah digunakan.". "Kalau begitu, tolong gendong aku, anakku. Kakiku sakit." Kata ibu tersebut. Lalu anak itu berkata, "Ibu, aku tak punya kaki. Aku tak pernah menginjak tanah, karena kau terus mengendongku. Namun, aku memiliki mulut yang sangat besar."
Kemudian, dia membuka mulutnya yang sangat lebar. Sang ibu pun sangat marah dan membentak, "Setelah kuperhatikan, kau bukan anakku yang sempurna. Kau hanya monkfish bermulut besar yang tak berguna. Kau adalah kegagalan yang hanya bisa menerima dan tak bisa memberi apa pun."
Sang ibu membuang anaknya ke laut. Mulai hari itu, saat cuaca buruk dan angin laut berembus kencang, para pelaut sering mendengar suara tangisan anak itu. "Ibu, apa salahku? Tolong bawa aku kembali. Tolong bawa aku dan kembalilah."
Sang ibu sangat senang ketika anaknya mulai makan. "Anakku, mulai sekarang ibu akan menyuapimu, buka mulutmu lebih lebar. Coba buka mulutmu."
Ketika anaknya mulai tumbuh dan belajar berjalan, sang ibu berlari menghampiri anaknya ketika melihatnya mulai berjalan. "Anakku, ibu akan menggendongmu. Ayo cepat naik ke punggungku."
Sang ibu melakukan semua yang diperlukan untuk membesarkan anaknya dengan sempurna, hingga akhirnya ibu tersebut mulai menua. Lalu dia berkata, "Anakku yang kucintai. Ibu harus beristirahat. Mulai sekarang tolong sediakan aku makanan."
Lalu anak itu menjawab ibunya, "Ibu, aku tak punya tangan. Tanganku menghilang, karena tak pernah digunakan.". "Kalau begitu, tolong gendong aku, anakku. Kakiku sakit." Kata ibu tersebut. Lalu anak itu berkata, "Ibu, aku tak punya kaki. Aku tak pernah menginjak tanah, karena kau terus mengendongku. Namun, aku memiliki mulut yang sangat besar."
Kemudian, dia membuka mulutnya yang sangat lebar. Sang ibu pun sangat marah dan membentak, "Setelah kuperhatikan, kau bukan anakku yang sempurna. Kau hanya monkfish bermulut besar yang tak berguna. Kau adalah kegagalan yang hanya bisa menerima dan tak bisa memberi apa pun."
Sang ibu membuang anaknya ke laut. Mulai hari itu, saat cuaca buruk dan angin laut berembus kencang, para pelaut sering mendengar suara tangisan anak itu. "Ibu, apa salahku? Tolong bawa aku kembali. Tolong bawa aku dan kembalilah."
Moral dari cerita ini adalah:
Ada kalanya kita sebagai orang tua sangat memanjakan anak, sehingga tanpa kita sadari anak kita tumbuh besar tapi tidak bisa mandiri. Sehingga saat kita meninggal kelak, anak kita akan kesulitan menyesuaikan diri tanpa ada yang membantu. Mungkin kita memanjakan anak karena rasa sayang orang tua pada anak, tapi itu bukan hal yang baik. Ada kalanya kita perlu duduk diam walaupun melihat anak kita terjatuh dari sepedanya, menunggu anak kita bangkit dengan sendirinya. Setelah itu baru kita bantu membersihkan luka-lukanya 😊.
Anjing Musim Semi
Dahulu kala, di sebuat desa hiduplah seekor anjing yang selalu diikat
di bawah pohon rindang. Dia disebut "Anjing Musim Semi" oleh penduduk
desa, karena suka mengibaskan ekornya dan bertingkah lucu saat ada orang
yang lewat di dekatnya.
Pada siang hari, anjing itu senang bermain dengan anak-anak desa. Namun setiap malam, ia merengek dan menangis saat sendirian, sebenarnya anjing itu ingin berlarian dengan bebas di ladang musim semi. Namun karena terikat di pohon, dia tidak bisa melakukannya, itu sebabnya dia menangis setiap malam.
Suatu hari, hati kecil anjing itu berbisik dan bertanya, "Hei, kenapa kau tak melepaskan tali lehermu dan melarikan diri saja?". Lalu anjing itu menjawab, "Karena sudah lama terikat, aku lupa cara melepaskannya."
Pada siang hari, anjing itu senang bermain dengan anak-anak desa. Namun setiap malam, ia merengek dan menangis saat sendirian, sebenarnya anjing itu ingin berlarian dengan bebas di ladang musim semi. Namun karena terikat di pohon, dia tidak bisa melakukannya, itu sebabnya dia menangis setiap malam.
Suatu hari, hati kecil anjing itu berbisik dan bertanya, "Hei, kenapa kau tak melepaskan tali lehermu dan melarikan diri saja?". Lalu anjing itu menjawab, "Karena sudah lama terikat, aku lupa cara melepaskannya."
Moral dari cerita ini adalah:
Manusia adalah mahluk yang hidup dengan kebiasaan, beberapa manusia memiliki ketidakmampuan untuk berubah. Alasan manusia tidak bisa merubah kebiasaan biasanya karena faktor kenyamanan dan takut gagal, semakin sering kebiasaan itu dilakukan, semakin sulit untuk berubah. Terkadang kebahagiaan dan kebebasan sebenarnya sudah ada di depan mata, akan tetapi kita mengabaikannya karena sudah terbiasa dengan keadaan saat ini.
Mencari Jati Diri Sesungguhnya
Dahulu kala sebuah di kastel di tengah hutan, ada tiga orang remaja yang hidup bersama, karena jati diri mereka dirampas oleh "Penyihir Bayangan." Anak lelaki yang terjebak di dalam kotak berkata, "Kita harus menemukan kembali jati diri kita agar tak bertengkar dan hidup bahagia."
Akhirnya mereka mengendarai mobil kemah untuk bepergian dan mencari jati diri mereka. Di perjalanan mereka bertemu dengan ibu Rubah yang sedang menangis di ladang yang dipenuhi salju. Anak lelaki yang selalu memakai topeng bertanya kepada ibu Rubah, "Kenapa kau terus menangis?"
Ibu Rubah menjawab, "Aku kehilangan anakku di ladang salju ini. Saat menggendongnya di punggungku, aku terlalu sibuk mencari makan.". Melihat Ibu Rubah yang terus menangis sambil memukul-mukul dadanya, anak lelaki pun mulai mengeluarkan air mata yang hangat. Setelah beberapa saat, salju meleleh dan mereka berhasil menemukan anak rubah yang membeku tertimpa salju.
Akhirnya mereka bertiga melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan badut yang menari tanpa busana di ladang bunga berduri. Anak perempuan yang seperti tong kosong bertanya pada badut itu, "Kenapa kau menari dengan segenap hati di ladang yang penuh duri?"
Badut menjawab, "Dengan begini orang-orang akan memperhatikanku.". Namun, orang-orang tetap tak memperhatikannya, itu hanya membuatnya kesakitan. Lalu, Tong kosong memasuki ladang bunga berduri, dan mulai menari bersama Sang Badut. "Karena aku adalah tong kosong, tertusuk duri tak akan membuatku terluka.".
Sesaat setelah Tong kosong mulai menari, terdengar suara yang sangat nyaring dari dalam tubuhnya. Orang-orang mulai berkumpul setelah mendengar suara itu, lalu menonton mereka menari sambil bertepuk tangan.
Akhirnya mereka bertiga melanjutkan perjalanan untuk mencari jati diri yang hilang. Di perjalanan, Penyihir Bayangan yang jahat muncul dan menculik Anak Bertopeng dan Tong Kosong sambil berkata "Mulai sekarang kalian tak bisa hidup bahagia."
Mereka dikurung di dalam gua yang gelap. Anak Kotak akhirnya menemukan mereka beberapa hari kemudian. Namun, dia tak bisa masuk ke dalam gua, karena pintu masuknya terlalu sempit.
"Bagaimana ini? Jika ingin masuk ke dalam gua, aku harus melepaskan kotak ini." pikirnya. Pada saat itu juga, dari dalam gua terdengar suara Anak Bertopeng. "Pergilah yang jauh, jangan mencemaskan kami. Penyihir Bayangan akan kembali."
Namun, Anak Kotak dengan berani melepaskan kotak yang digunakannya dan bergegas memasuki gua yang gelap itu untuk menyelamatkan Anak Bertopeng dan Tong Kosong. Setelah keluar dari gua, Anak Bertopeng dan Tong Kosong melihat wajah Anak Kotak yang dipenuhi lumpur dan tertawa terbahak-bahak. Mereka terus tertawa hingga topeng milik Anak Bertopeng jatuh karena tertawa terbahak-bahak, tong kosong yang membebani anak perempuan itu juga ikut terlepas.
Akhirnya mereka berhasil menemukan jati diri mereka, anak lelaki yang berhasil melepas kotaknya berkata "Aku bahagia.".
Dahulu kala sebuah di kastel di tengah hutan, ada tiga orang remaja yang hidup bersama, karena jati diri mereka dirampas oleh "Penyihir Bayangan." Anak lelaki yang terjebak di dalam kotak berkata, "Kita harus menemukan kembali jati diri kita agar tak bertengkar dan hidup bahagia."
Akhirnya mereka mengendarai mobil kemah untuk bepergian dan mencari jati diri mereka. Di perjalanan mereka bertemu dengan ibu Rubah yang sedang menangis di ladang yang dipenuhi salju. Anak lelaki yang selalu memakai topeng bertanya kepada ibu Rubah, "Kenapa kau terus menangis?"
Ibu Rubah menjawab, "Aku kehilangan anakku di ladang salju ini. Saat menggendongnya di punggungku, aku terlalu sibuk mencari makan.". Melihat Ibu Rubah yang terus menangis sambil memukul-mukul dadanya, anak lelaki pun mulai mengeluarkan air mata yang hangat. Setelah beberapa saat, salju meleleh dan mereka berhasil menemukan anak rubah yang membeku tertimpa salju.
Akhirnya mereka bertiga melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan badut yang menari tanpa busana di ladang bunga berduri. Anak perempuan yang seperti tong kosong bertanya pada badut itu, "Kenapa kau menari dengan segenap hati di ladang yang penuh duri?"
Badut menjawab, "Dengan begini orang-orang akan memperhatikanku.". Namun, orang-orang tetap tak memperhatikannya, itu hanya membuatnya kesakitan. Lalu, Tong kosong memasuki ladang bunga berduri, dan mulai menari bersama Sang Badut. "Karena aku adalah tong kosong, tertusuk duri tak akan membuatku terluka.".
Sesaat setelah Tong kosong mulai menari, terdengar suara yang sangat nyaring dari dalam tubuhnya. Orang-orang mulai berkumpul setelah mendengar suara itu, lalu menonton mereka menari sambil bertepuk tangan.
Akhirnya mereka bertiga melanjutkan perjalanan untuk mencari jati diri yang hilang. Di perjalanan, Penyihir Bayangan yang jahat muncul dan menculik Anak Bertopeng dan Tong Kosong sambil berkata "Mulai sekarang kalian tak bisa hidup bahagia."
Mereka dikurung di dalam gua yang gelap. Anak Kotak akhirnya menemukan mereka beberapa hari kemudian. Namun, dia tak bisa masuk ke dalam gua, karena pintu masuknya terlalu sempit.
"Bagaimana ini? Jika ingin masuk ke dalam gua, aku harus melepaskan kotak ini." pikirnya. Pada saat itu juga, dari dalam gua terdengar suara Anak Bertopeng. "Pergilah yang jauh, jangan mencemaskan kami. Penyihir Bayangan akan kembali."
Namun, Anak Kotak dengan berani melepaskan kotak yang digunakannya dan bergegas memasuki gua yang gelap itu untuk menyelamatkan Anak Bertopeng dan Tong Kosong. Setelah keluar dari gua, Anak Bertopeng dan Tong Kosong melihat wajah Anak Kotak yang dipenuhi lumpur dan tertawa terbahak-bahak. Mereka terus tertawa hingga topeng milik Anak Bertopeng jatuh karena tertawa terbahak-bahak, tong kosong yang membebani anak perempuan itu juga ikut terlepas.
Akhirnya mereka berhasil menemukan jati diri mereka, anak lelaki yang berhasil melepas kotaknya berkata "Aku bahagia.".
Moral dari cerita ini adalah:
Terkadang sesuatu yang kita anggap penting belum tentu benar-benar penting, justru malah menghambat kita. Tetapi melepaskan sesuatu yang sudah lama bersama dengan kita itu sangat sulit. Salah satu contohnya adalah toxic relationship, banyak yang sulit keluar dari hubungan beracun, kenapa? Karena sudah merasa nyaman, sudah terbiasa dengan hubungan seperti itu, jadi tidak merasa dirugikan.
Itulah 5 buku cerita anak yang sebenarnya tidak ada namun saat sutradara membaca naskahnya, dia menyuruh penulis naskah untuk benar-benar mencetaknya menjadi buku cerita anak yang sesungguhnya. Penuslis nasakh sekaligus kelima buku ini adalah Jo Yong dan ilustratornya adalah Jam San. Buku-buku ini dirilis akhir agustus dan di pasarkan di situs web Yes24 dan Gyobo Books Korea.
Harganya? Bervariasi karena ada macam-macam edisi, ada yang disertai dengan tanda tangan, ada yang dijual set berisi 3 buku, ada juga yang berisi 5 kartu pos bergambar. Atau malah ada yang sudah punya?
Drama its okay to not be okay ini emang ceritanya seru, penuh dengan psikologinya, begitupun dengan cerita anak dalam 5 buku di atas.
ReplyDeletePesan morilnya yang perlu kita ambil yaa.
Sekilas kayak berat ya ... kelam giti cerita2nya tapi benar, semuanya mengajarkan hikmah kehidupan yang bisa dipelajari.
ReplyDeletePingin punya buku cerita anaknya jadinya, apalagi udah nonton drakor its okay to not be okay. Dari cerita-cerita ringan tapi mengandung hikmah di dalamnya
ReplyDeleteKalau aku suka deh sama ilustrasi yang ada dalam cerita anak ini. Dari awal drama It's Okay to Not be Okay ini aku suka banget, apalagi pas scene Ko Koom Young foto sama anak perempuan kecil yang ngefans banget sama dia. Karena dari sini kita bisa tau bahwa anak-anak itu selalu mendambakan sosok yang cantik.
ReplyDeleteSaya membacanya sampai akhir cerita, Mbak, dan merasa begitu banyak moral positif yang bisa kita jadikan pelajaran.
ReplyDeleteFILM INI LOVE BANGET ASLI SUER GA BOONG DEH!
ReplyDeleteCinta banget sama setiap karakter yang ada di sini, pengembangan karakternya per episode tuh buat hati cenat cenut gitu. Ikut haru, ikut sedih, ikut senang, ketawa, duh campur aduk banget. Ampe rela nontonnya masih outgoing yang berakibat banyak elus dada krn sabar menunggu di tiap episode.
Kangennnnnnnnnn sama KIm soo hyun huhuuu
Wah keren Teh, aku membaca lengkap semua lima cerita itu. Ceritanya bagus banget ya moral ceritanya betul-betul mengingatkan kita. Paling suka cerita pertama dan kedua, pertama mengingatkan kita untuk menghadapi masalah bukan lari dari masalah dan kedua benar2 cerita parenting nih untuk tidak memanjakan anak. Tapi yang lain juga bagus-bagus sih.... beneran keren pinteran ya ngarang ceritanya..
ReplyDeleteGambar sampul buku ceritanya kok serem-serem yaa..kecuali yang berjudul Anjing Musim Semi. Saya belum sempat juga nih nonton It's okay not be okay. Padahal penasaran, karena teman-teman pada bilang bagus~
ReplyDeleteiya banget, drama ini banyak banget moral storynya, dari cerita anak yang diceritakan di drama itu. Duh jadi reminder deh buat aku. Aku yang sering manjain, aku yang sering maksain, dan aku yang sering bantuin yang akhirnya bikin anak susah mandiri. :(
ReplyDeleteBtw ya, abis lihat cerita-cerita anak tersebut, aku jadi kepengen nyari bukunya deh. Ilustrasinya gak biasa. Tapi kalo bisa dalam Bahasa Inggris. Gak ngerti kalo dalam bahasa Korea mah. :D
DeleteAku nonton inj tapi belum tamat nih berhenti di episode 1q huhu jadi pengen namatin deh. Aku suka sama drakor ini karena banyak pelajaran juga mengenai penyakit jiwa dan cara nenangin kalo lagi cemas.
ReplyDeletesetuju dengan kalimat manusia hidup karena kebiasaan. bener sih, kalo lingkungan biasa dengan hal baik pasti dengan sendirianya biasanya manusia akan berbuat baik juga
ReplyDeleteOh...bukunya aseli dijual sama pihak drama ini, teh?
ReplyDeleteKemarin sempet liat-liat instagram ilustrator buku ini. Aku pikir yang diperjual belikan itu ilegal.
Paling merinding sama kisah Kisah Hidup Zombie.
DeleteKarena bikin orangtua mikir lagi "Sudah benarkah selama ini dalam mengasuh anak-anak?"
Ini rame kemarin ya dramanya banyak fansnya. Tapi denger2 kesangkut kasus hukum ya di Korea nya sana
ReplyDeletewah iya kah? aku malah nggak tau :)
DeleteAku belom punya satupun dan baru tau nih kak kalo bukunya punya pesan yg mendalam semua ya. Aku paling suka yg kisah anak butuh pelukan dan perhatian, setuju banget!
ReplyDeletebaru di Korea doank sih mba :) siapa tahu malah ada yg udah beli langsung dari webnya hehhee soalnya di shopee ada yg buka PO juga
Deleteaku belum nonton nih mba, tapi kemarin tutor psikolog ku sampe bahas soal drama ini, hmm makin kepo kan. apalagi soal kelainan pada salah satu tokohnya.
ReplyDeletekarena memang dia bagus sih bener ngebahas psikologisnya, biasanya kl film kan suka ngawur kan ya :)
DeleteBagus-bagus ya cerita anak-anak yang disampaikan. Paling meleleh di cerita zombie. Betapa ternyata kasih sayang yang kita berikan kadang tak sesuai dengan yang diharapkan anak. Anak sekadar ingin dipeluk dan diperhatikan, tapi kitanya malah sibuk mencarikan segala sesuatu untuk anak yang kita pikir itulah hal terpenting yang harus kita berikan pada anak. Jleb banget ini mbaaa
ReplyDeleteaku juga mbaaa, liat ilustrasinya sih serem ya hahahaa tapi maknanya bagus2 huuhuu jadi pengen punya tapi ada yg jual 250rb sebuku, kan nangis, malah bener wkwkwkk
DeleteOh aku ya baru tahu mba kalau ada makna terdalam dalam setiap buku yang ada di drama itu. Banyak yang membahas aspek psikologis dan jalan cerita. Ini unik membahas bukunya. Makasih mba :)
ReplyDeletesesuai dengan dramanya mbak, unsur psikologisnya kental :) makanya dia ambil latar belakang RSJ, kapan2 saya bahas dramanya ya mbak
DeleteMenarik nih mbak. Dan serunya, aslinya buku2 itu tdk ada, dan akhirnya jadi diterbitkan ya berkat sutradaranya baca, keren banget.
ReplyDeleteiya soalnya penulisnya sampe bener2 bikin buku dongeng mba buat jadi prop drama awalnya :)
DeleteAku penasaran banyak yang bilang film ini bagus tapi aku belum sempat nonton
ReplyDeletekalau suka tema2 psikologi pasti suka mba :)
DeleteKatanya drama ini penuh dengan pesan kesehatan mental, ternyata detailnya diperhatikan banget yah, jadi makin penasaran buat nonton ini deh
ReplyDeleteiya mbak, itulah korea, kalau bikin drama sampe ke detil2 :) bahkan sampe bikin buku dongeng beneran biar keliatan semakin nyata
DeleteYang kisah zombie menyedihkan banget ya ci. Tp pesan moralnya juga dalem hiks hiks 😭
ReplyDeletekelimanya bagus sih, keliatan sederhana padahal dalem banget maknanya :(
Deletecerita anak tapi pesan moralnya bagus sekali ya, apalagi pesan moral yg disampaikan dicerita anak laki laki dan penyihir itu. Berarti kisah buruk gak selamanya buruk ya, semua ada hikmahnya biar kita bisa menghargai hidup.
ReplyDeletebiar kita semakin dewasa juga, kalau nggak bisa melewati masalah, kita ga akan naik kelas selamanya :)
Deletesuamiku udah tamat nonton ini doong sementara aku belum, jadi penasaraan ama ceritanya. lha netflixnya dipake gantian, cuma langganan 1 akun biar hemat wkwk baru tau juga kalau ada buku anak dengan beragam nilai2 yang baik.
ReplyDeletebukannya 1 akun bisa di pasang di 3 device ya mba?
DeleteAnjing Musim Semi rasanya menjadi favorit saya, cerita real dalam kehidupan sehari-hari kita, banyak yang mengalaminya, banyak tidak mau merubah karena sudah terjebak dalam zona nyaman sehingga mereka merasa itulah yang terbaik buat mereka padahal selangkah saja mereka mau maju lagi mungkin rasa nyaman yang akan mereka dapatkan berlipat-lipat dari apa yang mereka nikmatin saat ini
ReplyDeleteyes, kebanyakan org kl udah nyaman malas berubah, paling bisanya mengeluh doank tapi ga ada action yg diambil
Delete